Liburan

Liburan

Artikel () 27 Desember 2017 16:08:55 WIB


Mau tidak mau, suka tidak suka, sepertinya apa yang sering menjadi pembicaraan orang akhirnya terbukti. Bahwa pengeluaran rumah tangga untuk leisure seperti berlibur menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Silakan dicek ke lapangan, libur momentum natal menyebabkan tempat wisata di manapun penuh, tidak terkecuali di Sumbar. Bahkan untuk Sumbar, mobil asal Riau membanjiri kawasan wisata di sini.

Untung saja jika dilihat dari tahun ke tahun ada perubahan atau pertambahan tempat wisata. Sehingga semakin banyak alternatif bagi wisatawan mencari tempat untuk berlibur. Pantai Padang semakin bersolek, spot untuk berfoto semakin bertambah. Kawasan Gunung Padang juga semakin bersolek. Ketika tulisan ini dibuat di puncaknya sedang dibuat sebuah papan nama dengan ukuran besar yang akan bertuliskan Taste of Padang. Kabarnya akan menjadi kejutan di malam tahun baru.

Masjid Raya Sumbar juga kian berbenah. Karena anggarannya melalui APBD maka sifatnya multiyear. Setiap tahun dikeluarkan sejumlah anggaran untuk pembangunan Masjid Raya. Setiap tahun ada perubahan di Masjid Raya Sumbar. Kini bangunan masjidnya nampak sudah selesai. Yang belum selesai adalah pembangunan menara, dan juga area yang mengitari Masjid Raya.

Jika pembangunan jalur dan stasiun kereta bandara (BIM) selesai, maka akan semakin memacu orang untuk berwisata, karena sudah semakin mudah orang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.  Pembangunan infrastruktur di Sumbar memang semakin memudahkan orang untuk berwisata di Sumbar serta semakin mobile untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

Di berbagai momentum liburan, terutama libur panjang dan akhir pekan berbagai kawasan wisata di Sumbar sudah dipenuhi pengunjung, yang tidak hanya berasal dari Sumbar, tetapi juga dari provinsi tetangga seperti Riau, Jambi dan Bengkulu. Bahkan juga dari luar Sumbar dan luar negeri.

Pusat perbelanjaan di Padang seperti Transmart, Plaza Andalas dan Basko Plaza juga penuh di momentum liburan Natal, terutama penuh oleh mobil yang parkir. Saya menduga pengunjung banyak berasal dari luar Padang karena platnya masih awalan BA. Ini menandakan bahwa ramainya berbagai tempat wisata dan juga tempat pendukung atau penunjang pariwisata seperti pusat hiburan dan perbelanjaan menandakan bahwa alokasi konsumsi rumah tangga memang semakin beralih untuk leisure yaitu berlibur ke tempat wisata dan sejenisnya.

Sementara itu momentum liburan natal di ibu kota Jakarta ditandai dengan macetnya jalan tol, bahkan jalan tol Jakarta-Cikampek yang sedang dalam pembangunan tambahan dihentikan beberapa hari untuk memfasilitasi orang berlibur. Di berbagai tempat kemacetan menjadi pemandangan biasa.

Mengapa semakin ramai orang menuju tempat wisata di saat liburan? Mungkin motifnya bermacam ragam. Tetapi ini menandakan semakin butuhnya orang berlibur dalam rangka keseimbangan hidup. Liburan tidak lagi dimaknai sebagai buang uang semata. Tetapi juga sarana menyeimbangkan kehidupan.

Liburan sudah menjadi kebutuhan banyak orang untuk memulihkan diri mereka dan menyeimbangkan kehidupan. Liburan juga menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi. Maka berlibur sudah menjadi sebuah kegiatan yang membantu menggerakkan perekonomian.

Dan liburan juga sarana meningkatkan kualitas kebersamaan dalam keluarga. Anak-anak senang diajak berlibur. Orangtua juga senang anak-anaknya bisa berlibur, karena masih banyak juga orang-orang yang sulit untuk berlibur, baik karena tugas maupun ketiadaan dana.

Liburan butuh tujuan, dan pemerintah serta swasta sudah banyak membangun destinasi wisata dan semakin meningkatkan kualitas destinasi tersebut. Ini artinya terjadi kesesuaian antara animo masyarakat berlibur dengan penyediaan destinasi wisata.

Liburan nampaknya juga butuh keberpihakan pemerintah untuk memberikan fasilitas atau pengamanan, terutama seperti terjadinya kemacetan di jalan raya menuju destinasi wisata. Jika selama ini sudah dilakukan dengan baik, maka ke depannya harus mampu mengantisipasi terjadinya lonjakan kendaraan.

Dengan kebijakan pemerintah mencari “Bali Baru” di seluruh Indonesia, itu artinya destinasi wisata akan semakin bertambah. Jumlah penerbangan juga akan semakin meningkat. Bandara-bandara yang ada mungkin perlu perluasan dari yang sudah ada sekarang. BIM termasuk yang sudah memperluas atau menambah bangunannya untuk menampung para penumpang pesawat yang semakin bertambah jumlahnya.

Liburan menggerakkan sektor riil. Terjadi perputaran uang. Semakin cepat uang berputar maka ekonomi akan semakin baik. Liburan telah menjadi bintang baru perekonomian. Liburan juga sarana silaturahmi, mempererat persahabatan, kekeluargaan, dan juga membangun ketahanan  keluarga.  (efs)

ilustrasi: freefoto.com