Kemnakertrans Kembangkan Industri Kelapa Sawit di Sumatera Barat

Artikel () 25 September 2013 09:10:47 WIB


Kemnakertrans Kembangkan Industri Kelapa Sawit di Sumatera Barat

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengembangkan industri olahan kelapa sawit sebagai komoditas unggulan di Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lunang Silaut yang berada di kawasan transmigrasi Kab. Pesisir Selatan Sumatera Barat


Pengembangan komoditas unggulan kelapa sawit dilakukan dengan skala agribisnis dan agroindustri dari sektor hulu hingga sektor hilir sehingga diharapkan bisa berkembang menjadi salah satu daerah penghasil olahan kelapa sawit terbesar di Pulau Sumatera.

KTM Lunang Silaut merupakan eks permukiman transmigrasi tanaman pangan lahan basah (lahan gambut) yang dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan baru, dengan luas kawasan ± 56.984 Ha yang mencakup 11 eks permukiman transmigrasi dan 12 kampung (Desa).

Roosary mengatakan awalnya masyarakat transmigran dan masyarakat desa sekitar berhasil melakukan penanaman kelapa sawit secara swadaya di lahan bergambut tebal, Namun, kata Roosary pertumbuhan perekonomian masyakat di KTM Lunang Silaut dimulai sejak adanya pengembangan tanaman kelapa sawit pada tahun 1996/1997 oleh salah satu perusahaan swasta.

"Luas pengembangan kelapa sawit mencapai ± 46.576 Ha atau 81,73% dari luas kawasan KTM Lunang Silaut, selebihnya adalah untuk pengembangan tanaman pangan, "kata Roosary

"Kemenakertrans telah mendukung sepenuhnya pengembangan pangan di kawasan KTM Lunang Silaut, melalui fasilitasi pembangunan industri pengolahan jagung sebagai bagian usaha sektor hilir dan pengembangan industri pupuk organik granul untuk mendukung usaha sektor hulu, kata Roosary

Dikatakan Roosary sektor perkebunan kelapa sawit berkembang pesat dikawasan Kecamatan Pancung Soal, Basa Ampek Balai dan Lunang Silaut. Pengembangan perkebunan ini melibatkan beberapa investor nasional dengan pola perkebunan inti dan plasma. Sebuah industri pengolahan minyak sawit CPO saat ini sudah berdiri di Kec. Pancung Soal, dengan kapasitas produksi 4.000 ton per hari

"Konsep usaha perkebunan Kelapa Sawit dikembangkan berdasarkan pola kemitraan inti-plasma. Bahkan Program yang dilakukan melalui sistem integrasi sawit-sapi, dengan memadukan usaha peternakan membentuk kesatuan sistem. Petani kelapa sawit dan ternak sapi saling memberi/menerima manfaat sehingga tercipta hubungan simbiosis mutualistik,"kata Roosary

Kegiatan pemasaran kelapa sawit yang diusahakan masyarakat saat ini melalui sistem plasma, di tampung oleh perusahaan inti. Tak hanya itu, terdapat juga yang dilakukan secara mandiri dilakukan melalui penjualan di kebun, melalui pedagang pengumpul, kemudian hasilnya dibawa ke pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Muko-Muko, Provinsi Bengkulu.

Upaya pengembangan masyarakat transmigrasi tidak terhenti meski produk- produk usahatani (pertanian) telah melimpah. Prinsip keberlangsungan atau keberlanjutan & azas kemandirian selalu dipompakan oleh pimpinan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui Ditjen P2MKT beserta jajaran aparaturnya, dari pusat hingga pelosok permukiman transmigrasi, yang membentang disebagian negeri ini, termasuk didalamnya adalah Kawasan Kota Terpadu mandiri Lunang Silat.

Untuk mendukung program kewirausahaan di kawasan transmigrasi, kata Roosary, saat ini lebih dari 1.000 wirausahawan – wirausahawan telah terlahir dari Kawasan Kota Terpadu mandiri (KTM) Lunang Silaut, tersebar 11 eks permukiman transmigrasi dan 12 kampung /desa

"Kita memberikan dukungan pelatihan, bimbingan teknis & layanan pendampingan, serta fasilitasi akses terhadap lembaga – lembaga ekonomi sehingga wirausaha-wirausaha baru bisa tumbuh berkembang dan meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat lokal,"kata Roosary