Mangkrak atau Tertunda?

Mangkrak atau Tertunda?

Artikel () 30 September 2018 22:37:00 WIB


Akibat melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS telah menyebabkan pemerintah menunda pembangunan infrastruktur. Pembangunan yang dimaksud adalah di mana komponen impornya tinggi. 

Selama Januari – Juli 2018, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan defisit. Nilainya sebesar 3,06 miliar dolar AS. Sedangkan deficit neraca transaksi berjalan pada kuartal II mencatatkan angka 8 miliar dolar AS. 

Impor barang konsumsi yang dianggap patut dikurangi ternyata kontribusinya hanya 9 persen. Kontribusi yang lebih besar memang ada di berbagai proyek pembangunan infrastruktur. 

Besi baja yang diimpor termasuk komponen yang cukup besar nilainya. Nilai impor besi baja selama Januari – Juli 2018 sebesar 5,6 miliar dolar AS. Adapun kenailkannya hingga 39%. 

Selain itu, impor mesin dan peralatan listrik mencatat angka 12,1` miliar dolar AS. Kemudian impor mesin dan pesawat mekanik sebesar 15,2 miliar dolar AS. 

Pemerintah juga meminta penambahan tingkat kandungan dalam negeri dalam pembangunan proyek infrastruktur. Untuk proyek kelikstrikan, TKDNnya rata-rata 20-40%. 

Beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang ditunda tersebut adalah: jalur keretaapi Kalimantan Timur sepanjang 203 kilometer. Kemudian kereta layang Jakarta. Kemudian pembangkit listrik dan kilang minyak. Dan ada juga pelabuhan. 

Dengan penundaan pemnbangunan proyek infrastruktur pemerintah, secara signifikan akan mengurangi deficit dan kebutuhan dolar AS. Untuk pembangunan pembangkit listrik, penghematannya bisa senilai 11,19 triliun rupiah.

Jika melihat uraian di atas, penundaan pembangunan proyek infrastruktur dalam beberapa tahun ke depan boleh jadi jika tidak diketahui dengan baik informasinya akan disebut sebagai proyek mangkrak. Padahal ditunda guna mencegah besarnya defisit akibat melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS.   

Di tahun politik, boleh jadi info pembangunan infrastruktur pemerintah yang ditunda akan dijadikan isu yang mudah dijadikan bahan hoaks yang siap disebar. Padahal perbuatan demikian tidak bagus. Pembangunan yang ditunda tentunya berbeda dengan mangkrak. Meskipun media sudah menulis yang sebenarnya, potensi pelintiran berita atau informasi akan tetap ada. (efs)

Referensi: Tabloid Mingguan Kontan, 17-23 September 2018

ilustrasi: freefoto.com