Gubernur Irwan Prayitno menjeput Aspirasi Masyarakat Melalui Kegiatan Motorcross di Nagari Ampia Parak Pessel

Berita Utama Sub Bag. Sarana dan Prasarana(Sub Bag. Sarana dan Prasarana) 13 Oktober 2013 22:26:22 WIB


Dalam berbagai kisah dan realitas pimpinan memiliki banyak cara untuk melakukan kegiatan menghimpun aspirasi masyarakat, sebagai upaya meningkatkan pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta untuk memotivasi masyarakat ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno memiliki cara unik tersendiri dalam meraih dan mendapatkan aspirasi masyarakat tersebut hanya dengan melakukan perjalanan motorcross kepedalaman perkampungan dan perkebunan rakyat.

Perjalanan kunjungan kerja Gubernur Irwan Prayitno ke daerah-daerah terisolir ini telah beberapa kali dilakukan,  di beberapa Kabupaten seperti,  Pasaman, Solsel, Agam. Kali ini dengan mengendarai sepeda motor Gubernur Irwan Prayitno bersama rombongan Trabas Sumbar melakukan perjalanan ke daerah Nagari Ampia Parak , jorong Tanjungan Gadang Pessel, Minggu siang (13/10).

Hadir mendamping, Wakil Bupati Ediwarman, Asisten Administrasi Sudirman Gani,SH,MM, Kepala BPM Dr. Suhermanto Raza, Kabiro Pemerintahan Drs. Syafrizal Ucok, kabiro Humas Irwan, S.Sos, MM serta beberapa Tokoh Masayarakat dan Kepala SKPD dilingkungan Pemkab Pessel.

Gubernur Irwan Prayitno dalam penyampaiannya dilokasi perkebunan sawit dan karet masyarakat di Jorong Tanjung Gadang Pessel menyampaikan, kegiatan motorcross ini selain menyalurkan hoby, pada dasarnya memiliki tujuan untuk melakukan pendekatan menjeput aspirasi masyarakat untuk meningkatkan pembangunan Sumatera Barat secara umum, berdasarkan kondisi riil dilapangan.

Kegiatan ini dilakukan karena kita mengetahui masih banyak daerah di Sumatera Barat belum memiliki jalan trasportasi yang baik. Ini terlihat sekali pada daerah-daerah terisolir yang butuh sentuhkan kita semua untuk mengangkat daerah-daerah tersebut dapat dijangkau oleh pembangunan.

Sehingga diharapkan semua masyarakat Sumatera Barat dapat menikmati dampak hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan setiap tahunnya, harapnya.

Wakil Bupati Editiawarman dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan, bahwa saat ini banyak terjadi hasil-hasil buah sawit busuk dan tidak bisa lagi di proses oleh pabrik. Kondisi ini juga karena saat ini Pessel baru memiliki satu pabrik sawit dan tidak mampu menampung semuanya.

Selain itu juga berakibat pada harga sawit menjadi murah karena ditekan oleh pengusaha karena jumlah yang berlebih.

Pemkab Pessel dalam beberapa waktu lalu juga telah melakukan pendekatan dengan beberapa investor untuk pembangunan pabrik sawit baru, namun sayang persoalan lahan menjadi sulit, karena masyarakat memberikan nilai jual tanah sama dengan perkotaan, sehingga para investor menjadi kurang berminat.

Kita amat yakin jika masyarakat mau memberikan lahan yang murah terhadap pembangunan pabrik ini, akan banyak muncul pembangunan pabrik sawit dan mungkin juga pabrik karet. Oleh karena itu masyarakat perlu berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan dan peningkatan produksi sawit dan karet, sehingga akan memberikan dampak pada peningkatkan kesejahteraan dan kemajuan pembangunan Pessel secara umum, paparnya. (Humas Sumbar)