Shalatlah Sebelum Dishalatkan

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 17 September 2020 14:09:30 WIB


Shalatlah Sebelum Dishalatkan

Oleh Yal Aziz

HINGGA kini, masih banyak diantara umat Islam yang belum melaksanakan shalat secara benar sesuai firman Allah dan hadist Nabi Muhammad SAW. Kenapa? Jawabannya beragam dan macam-macam sesuai seleranya masing-masing.

Padahal shalat sebagai pembuktian ketundukan dan penghambaan diri terhadap Allah. Disisi lain juga bisa dikataan shalat sebagai bentuk rasa syukur terhadap nikmat dari Allah Yang Maha Besar.  Seperti  nikmat penciptaan makhluk. Maksudnya Allah telah menjadikan manusia dengan bentuk yang paling sempurna, hingga tak seorang pun berharap diciptakan dengan selain bentuk ini. Allah Berfirman, yang artinya:“Sungguh kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik.”

Begitu juga dengan  nikmat sehat, karena dengan kesehatan anggota badan, seseorang mampu berbuat banyak kebajikan. Termasuk di dalammya nikmat pemberian sendi-sendi yang elastis dalam anatomi tubuh yang sempurna sehingga dapat difungsikan dalam kondisi apapun. Sehngga  Allah memerintahkan kita untuk menggunakan nikmat-nikmat itu dalam kepatuhan. Tegasnya shalat, kita padukan anggota badan, lisan, hati serta jiwa untuk berlutut dan memuja kepada-Nya agar semua anggota dapat mensyukuri nikmat yang ada.

Kemudian nikmat dan manafat lainnya, shalat akan memberikan manfaat atau hikmah yang akan dirasakan para ahli shalat baik di dunia dan di akhirat kelak, apabila melaksanakannya dengan sempurna, memenuhi syarat rukun, khusyuk dan ikhlas karena Allah SWT.

Selanjutnya arti shalat bisa kita pahami, sebagai ibadat yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melengkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu’, memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.

Kalau demikian, banyak yang shalat, tapi tidak melaksanakannya. Banyak orang yang shalat dengan sempurna rukun, syarat dan sunnahnya namun tidak sedikit yang tidak menghayati arti dan tujuan shalatnya.

Jadi wajar jika banyak masalah di tubuh umat Islam saat ini. Bisa jadi permasalahan awal dan utama adalah karena shalatnya yang belum sempurna, belum memenuhi syarat rukun, khusuk dan ikhlas, sehingga shalat yang dilaksanakan selama ini belum memberikan dampak positif yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman dalam al quran surat Al A'raf {7}:59."Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan."

Yang jelas ibadah shalat memiliki kedudukan yang utama dalam keseluruhan ibadah kepada Allah. Dari beberapa hadits Rasul yang menjelaskan kedudukan shalat dapat disimpulkan :

1. Shalat merupakan “mi’rajul mukminin” (mikrajnya orang-orang beriman)

2. Shalat sebagai tiangnya agama, barangsiapa menegakkan shalat berarti telah menegakkan agama, dan barangsiapa meninggalkan shalat berarti merusak agama

3. Shalat sebagai amal ibadah yang membedakan antara umat Islam dan orang kafir (al farqu baina ‘abdi walkufri)

4. Shalat merupakan ibadah yang pertama dihisab (diperhitungkan) di yaumil qiyamah (hari kiamat).

Apabila orang Islam telah menegakkan shalat secara sempurna (syarat-rukunnya), khusyu, dan ikhlas dalam pengamalannya, maka shalat tersebut akan memberikan dampak yang positif terhadap suasana bathin, kejiwaan, atau psikologisnya yang tentram. Kondisi ini amat mendukung bagi terbentuknya kepribadian (personality) yang utuh, sehat, produktif, atau efektif. Kepribadian yang efektif itu mempunyai ciri-ciri :

1. Komitmen terhadap nilai-nilai agama

2. Konsisten atau istiqomah dalam kebenaran

3. Kontrol diri (self-control) dari dorongan hawa nafsu

4. Kreatif, banyak idea atau gagasan dalam menebarkan kebenaran atau kebaikan

5. Kompeten dalam mengamalkan ajaran agama

Permasalahannya adalah, apakah kita dan masyarakat bangsa ini telah mewarnai kehidupan sekitarnya sebagai bentuk "efek samping" dari shalat? Lalu mengapa bangsa ini masih dilanda kemiskinan moral dan meteriil?. Jawabannya beragam. 

Jadi sebelum terlambat dan dishalatkan, laksanakanlah shalat sesuai tuntunan Al-Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Semoga. (penulis wartawan tabloidbija.com)