Mencikaraui Objek Wisata Pantai Padang

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 17 September 2020 14:17:28 WIB


Mencikaraui Objek Wisata Pantai Padang

Oleh Yal Aziz

SECARA fakta, keindahan pantai merupakan salahsatu destinasi wisata favorit di Kota Padang. Terlebih setelah Pemerintah Kota Padang memoles dengan berbagai peningkatan dari segala sisi. Mulai dari kebersihan, kerapian, kenyamanan hingga melengkapi sarana dan prasarana fasilitas umum. 

Jika sebelumnya, sedikit warga Kota Padang  mau jalan-jalan  ke destinasi pantai ini, tapi sekarang siapapun yang datang ke Kota Padang akan berkunjung ke pantai Padang ini mulai dari Purus sampai ke muaro.

Apalagi sekarang  wajah Pantai Padang memang semakin mempesona, karena di tata Pemko Padang. Selain bersih juga dan tertata rapi. Kemudian para pedagang disediakan lokasi berjualan di sejumlah titik. Sepanjang bahu jalan trotoar diperlebar sehingga cukup memanjakan pejalan kaki ataupun anak-anak yang bermain. 

Selanjutnya parkir kendaraan juga sudah disediakan area khusus. Namun saat pengunjung memblundak, aturan parkir sedikit dilonggarkan dengan boleh parkir dipinggir jalan tapi tetap dengan pengaturan oleh juru parkir.

Meskipun bibir Pantai Padang semakin tergerus air laut, tapi dikarenakan bersih dari berbagai sampah tetap saja sangat nyaman bagi pengunjung untuk bermain pasir, mandi, bahkan ada juga yang surfing di waktu tertentu saat besar ombak memadai.

Dan yang semakin memanjakan para pengunjung, Di kawasan Pantai Padang juga sudah muncul beberapa objek wisata baru, seperti Monumen IORA yang sering dmanfaatkan untuk spot foto. Kemudian ada Monumen Merpati Perdamaian yang berada ditengah-tengah kerumunan cafe payung dibibir pantai tempat menikmati berbagai macam kuliner yang lezat. 

Tepat disekitar monumen, tersedia area bermain anak lengkap dengan berbagai jenis jasa permainan dengan harga terjangkau. Bagian ini sedikit terpisah oleh muara yang membelahnya dari Pantai Padang dengan jembatan sebagai pengikat. Dan kemudian dikenal dengan nama Muaro Lasak. Terbaru, muncul Pantai Purus dengan teras yang besar dan lega dipinggir pantai. Teras ini juga nantinya berfungsi sebagai media untuk beragam acara ataupun event seperti salahsatunya Festival Siti Nurbaya.

Selain di cafe-cafe payung yang mengelilingi monumen Merpati Perdamaian, pengunjung juga bisa berkuliner di jejeran cafe yang memanjang di seberang bibir pantai dengan latar belakang Danau Cimpago . Bukan hanya cafe, juga terdapat toko-toko yang menjual berbagai macam barang mulai dari baju, aksesoris hingga cendera mata.

Ketika cuaca cerah, Pantai Padang termasuk tempat yang ideal untuk menyaksikan matahari terbenam diufuk barat dengan bias merahnya yang indah. Jalan beraspal Pantai Padang juga sering dijadikan lokasi berbagai event hingga rute balap sepeda Tour de Singkarak.

Singkat kata, jangan lewatkan icon Kota Padang ini jika berkunjung ke Kota Padang yang juga merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat. Dan sangat dekat dengan objek wisata lainnya, sebut saja Gunung Padang dan Kawasan Kota tua dengan Jembatan Siti Nurbaya.

Dari sekian banyak kehebatan Pantai Padang tersebut, ada beberapa persoalan yang harus dikritisi dan di evaluasi. Seperti adanya cafe-cafe dengan nuansa lampu klap klip yang bebas menjual minuman berlakohol seperti beer angker dan sejenisnya. Bahkan suasana dalam cafe-cafe tersebut, bagaikan berada di diskotik dengan lampu remang-remang.

Pengunjung yang datang ke cafe-cafe tersebut bisa dikatakan orang berpasangan mencari kebebasan sex lokasi dengan berbagai aksi anak muda baru gede, yang bisa dikatakan aksi maksiat.

Kini kita berharap ke Pemko Padang untuk bertegas-tegas dengan pemilik cafe-cafe tanpa ada tempat saling pegang dan raba sesama anak baru gede tersebut. Bagaimanapun tingkah anak muda tersebut sudah bisa dikatakan berzina.

Sebagai Orang Mnang yang berfilsafat Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah, apa yang dilakukan anak muda di cafe-cafe tersibut sudah bisa dikatakan berzina. Untuk itu kita berharap kepada Pemko Padang  melakukan penataan pedagang di sepanjang Pantai Purus dan menertibkan cafe-cafe yang bernuansa maksiat. 

Untuk itu sebelum datanya azab Allah dengan tsunmi atau gempa, ada baiknya masyarakat Kota Padang ikut mengkritisi suasana di Pantai Padang. Kemudian perlu juga penegasan No Drug dan No Sex. Semoga. (Penulis wartawan tabloidbijak.com dan berbagai sumber)