PSBM

Artikel () 17 September 2020 14:35:20 WIB


PSBM 

Pemerintah DKI Jakarta beberapa waktu lalu berencana menerapkan PSBB seperti di awal (sebelum PSBB Transisi). Dan sekarang PSBB di DKI Jakarta sudah berjalan dengan beberapa pembaharuan. Sementara itu sebelumnya Presiden Jokon Widodo menyatakan bahwa PSBM bisa menjadi pilihan, karena lebih efektif. 

Saya tidak ingin masuk ke dalam perdebatan PSBB dan PSBM. Karena tidak mengetahui bagaimana kondisi di Jakarta saat ini. Namun saya tertarik membahas sedikit tentang PSBM. Karena ternyata ada yang melakukannya. Tadinya saya kira tidak ada yang menerapkan PSBM. Karena sepanjang saya membaca berita di media cetak, yang lebih banyak diberitakan adalah PSBB. 

Pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) dilakukan di Jawa Timur oleh Gubernur Khofifah. Menurut Khofifah, penerapan PSBM terbukti lebih efektif menekan penyebaran covid. Beberapa titik penerapan PSBM di Jawa Timur di antaranya adalah: 1. Pondok Pesantren Temboro Magetan. 2. Lembaga Pemasyarakatan Porong. 3. Pondok Pesantren Darussalam Blok Agung Banyuwangi. 

Di Jawa Tengah, PSBM dilakukan oleh Bupati Pati dengan menerapkan jam malam pada pukul 22.00 s.d 4.00.  

Pelaksanaan PSBB dan PSBM sepertinya tergantung dari kondisi wilayah. Wilayah seperti DKI Jakarta mungkin saja sulit menerapkan PSBM sehingga memilih PSBB. Namun wilayah yang tidak seaktif atau sedinamis DKI mungkin lebih cocok PSBM, karena lebih efektif dan terkontrol. 

Namun demikian, baik PSBB atau PSBM tidak bisa dilakukan selamanya menurut saya. Karena pemerintah juga punya keterbatasan. Jika selesai PSBB dan PSBM ternyata masyarakat bisa kembali aktif tapi tanpa pakai masker, maka lonjakan jumlah orang positif covid kemungkinan akan kembali terulang. 

Oleh karena itu, peran masyarakat sangat penting dalam menghadapi pandemi ini. Mereka harus sadar dan ikhlas memakai masker ketika keluar rumah. Dan juga rajin mencuci tangan serta selalu menjaga jarak dengan orang. 

Menyadarkan masyarakat akan pentingnya memakai masker memang tidak mudah. Bahkan sudah ada yang menjadi korban akibat mengingatkan masyarakat memakai masker. Namun setidaknya, bagi mereka yang sudah tahu arti pentingnya masker tetaplah terus memakai masker. Sehingga orang lain bisa mencontoh. 

Jika ada yang mencemooh karena terus memakai masker, lebih baik direspons dengan hal positif saja. Karena sesungguhnya yang mencemooh itu belum tahu. 

PSBB, PSBM, new normal akan berhasil jika masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan. Cekoslovakia adalah contoh sukses negara yang tidak menerapkan lockdown tetapi masyarakatnya memakai masker semua. Sudah ada contoh demikian, maka kita seharusnya bisa mengikuti. Karena memakai masker tidaklah susah. (efs)

Referensi:

Media Indonesia 14 September 2020


Berita Terkait Lainnya :