Yok Berkoperasi Sesuai Konsep Bung Hatta

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 18 September 2020 08:37:50 WIB


Yok Berkoperasi Sesuai Konsep Bung Hatta

Oleh Yal Aziz

SEANDAINYA Bapak Proklamator Bung Hatta masih hidup, so pasti anak Ranah Minang ini akan gusar dan marah, serta bersedih  melihat pertumbuhan koperasi di Sumatera Barat, yang boleh dikatakan hidup segan matipun tak mau. Tapi seara fakta masih ada jugalah  koperasi yang tumbuh secara baik.

Sebenarnya pengertian Koperasi menurut Bung Hatta sudah sangat jelas. Untuk itu tak ada salahnya juga kalau insan koperasi belajar tentang konsep koperasi menurut Bung Hatta sebelum melihat pengertian koperasi menurut ahli yang lain. 

Segaimana kita ketahui, Bung Hatta menuangkan ide pikirannya tentang koperasi Indonesia dalam Undang Undang Dasar. Kata Bung Hatta, bahwa Perekonomian sebagai usaha bersama dengan berdasar-kan atas kekeluargaan adalah koperasi. Tegasnya, hanya koperasilah yang menyatakan kerjasama antara mereka yang berusaha sebagai suatu keluarga. Di koperasi tak ada pertentangan antara majikan dan buruh, antara pemimpin dan pekerja (Hatta, 1951, dalam Hatta, 1954: 203).

Bagi Bung Hatta, koperasi merupakan suatu sistem ekonomi yang istimewa, dan bahkan Bung Hatta sejak berdirinya negeri ini mencoba meletakan sistem ekonomi Indonesia dengan asas-asas yang sejalan dan dimiliki koperasi. 

Diakui, konsep sejatinya koperasi memang berasal dari pemikiran duniabarat, namun menurut Bung Hatta koperasi bukan semata-mata barang impor, melainkan suatu konsep yang memiliki akar kultural yang kental dalam masyarakat Indonesia (Hatta, 1933, dalam Hatta, 1953: 92). Bung Hatta kemudian memunculkan istilah kolektivisme lama dan kolektivisme baru.

Kini sudah saatnya lah masyarakat Sumatera Barat kembali kepemikiran Bung Hatta tentang bagaimana berkoperai yang benar dan baik. alau tidak kita mulai dari sekarang kapan lagi, apalagi kini ekonomi kita masih dikuasai segelintir konglomerat mata sipit yang mendapatkan dukungan dari pemerintah yang tak paham makna koperasi, serta manfaatnya.

Kemudian kita pun berharap kepala kepala daerah di Sumatera Barat untuk menggerakkan ekonomi rakyat bersama koperasi. Caranya tentu dengan memberikan anggaran kepada dinas koperasi untuk melakuan penyuluhan kepada masyarakat tentang makna yang hikiki dari koperasi.

Tak ada salahnya juga kalau kita melibatkan tokoh politik dari beberbagai partai untuk menggerakkan masa pendukungnya belajar dan manfaatkan koperasi sebagai pondasi ekonomi yang sesuai dengan konsep dan keinginan Bung Hatta. Semoga (Penulis wartawan tabloidbijak.com)