WORLD PNEUMONIA DAY 2020 DI SUMATERA BARAT

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 23 November 2020 09:27:58 WIB


Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Barat, Hj.Nevi Zuairina Irwan Prayitno, ketika menjadi salah satu pembicara pada webinar “World Pneumonia Day 2020 " , menyampaikan hingga saat ini tiap tahunnya masih ada 9 juta penduduk dunia yang terinfeksi kuman TB. Sepertiga warga terpapar kuman TB, tidak terjangkau pengobatan. Padahal Mycobacterium tuberculosis ditemukan oleh Robert Koch sejak tahun 1882 atau sudah 138 tahun kuman ini ada namun belum bisa dimusnahkan.

“Mereka yang tak terobati akibat paparan TB ini berpotensi menularkan penyakit hingga penderita TB menjadi lebih besar. Penyebab utamanya adalah setiap penderita TB yang tidak terobati dapat menularkan penyakit pada 10 hingga 15 orang sehat”, tutur Ibu Nevi.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Barat yang juga Anggota DPR RI ini menambahkan, apalagi saat ini dalam kondisi wabah covid-19 dimana serangan organ manusia pada titik yang sama yakni paru-paru menjadi semakin mengkahwatirkan bila terjadi komplikasi.

Ibu Nevi menambahkan, persoalan pneumonia mesti menjadi agenda utama bagi berbagai institusi baik pemerintah. dunia usaha, NGO dan individual pemerhati TB. Bahasan dan diskusi mesti diarahkan betapa pentingnya peningkatan penemuan kasus, pengobatan dan kesembuhan TB dengan melibatkan dunia usaha dan peran masyarakat yang lebih luas.

Sebagai Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Barat, Ibu Nevi juga sangat menekankan betapa pentingnya peran pengurus PKK untuk terus membina serta memperkuat kembali keberadaan kader dasawisma dalam melawan pneumonia dan covid-19. Penyuluhan pembinaan terkait program dasawisma, stunting, dan Covid-19 merupakan agenda andalan yang mesti terus berjalan karena sangat efektif dan efisien dalam memperkuat ketahanan keluarga di bidang kesehatan. Dasawisma merupakan ujung tombak dalam melaksanakan program kerja PKK di seluruh wilayah Indonesia, yang dalam satu kelompok Dasawisma terdiri dari 10 sampai 20 rumah yang berdekatan, yang melakukan aktivitas bermanfaat bagi keluarga.

“Saya memperkirakan, bila semua pihak berkomitmen untuk menghilangkan Tubercolosis dari muka bumi, setidak-tidaknya diperlukan kurang lebih 180 tahun. Tentunya ini harus melibatkan seluruh masyarakat agar berperan aktif mengikuti program memberantas TB. Sehingga semua pihak saya yakin pasti berkeinginan untuk menemui dunia tanpa TB”, ujar Nevi.

Anggota DPR komisi VI ini mengemukakan bahwa kerjasama dari dunia usaha, masyarakat dan pemerintah merupakan kunci utama dalam mempercepat memusnahkan TB di muka bumi. Dan pemahaman keluarga sebagai unit terkecil komponen masyarakat dalam memerangi TB dan covid-19 akan dapat dilakukan secara masif dengan melibatkan kader dasawisma.

Pengendalian pneumonia dapat diawali dengan program ketuk pintu untuk sweeping anak-anak yang terkena pneumonia. Di masa pandemi ini, anak yang sudah kena pneumonia sangat mudah terkena covid-19. Menemukan penderita pneumonia di rumah-rumah merupakan langkah awal yang sangat tepat untuk memberantas TB ini.

Semoga program ini terlaksana dengan baik serta  semua penderita TB dan Pneumonia dapat sembuh kembali.