PAMERAN UMKM PADA MTQN KEXXVIII DI SUMBAR

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 23 November 2020 09:33:51 WIB


Pada tanggal 11 November 2020 yang lalu, Hj. Nevi Zuairina Irwan Prayitno  membuka pameran UMKM dalam rangka memeriahkan MTQ Nasional ke XXVIII di Padang. Perhatian Ketua Dekranasda dan anggota Komisi VI DPR RI  ini selalu tercurah pada pelaku usaha UMKM karena usaha pada kluster ini merupakan penggerak utama perekonomian nasional yang sedapat mungkin diupayakan agar tidak terganggu.

Mengutip data dari BPS, Ibu Nevi mengungkapkan bahwa jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjapai 64 juta pelaku usaha. Angka tersebut sangat mendominasi pelaku usaha yang beroperasi di Indonesia.

“Selama pandemi covid-19, sektor UMKM paling terdampak. Banyak pengusaha UMKM yang telah gulung tikar. Terdapat 30% yang usahanya terganggu. Sedangkan yang berusaha menemukan jalan dengan kreatifitasnya hanya sekitar 50 hingga 70%. KIta semua harus berupaya saling membantu dan memberikan kontribusi untuk menyelamatkan pelaku usaha UMKM”, kata Ibu Nevi dalam pidatonya.

Ibu Nevi mengungkapkan keterangan dari Kementerian Koperasi dan UMKM bahwa selama pandemi ini penjualan di e-commerce naik hingga 26%, atau 3,1 juta transaksi per hari. Melihat fenomena ini, ia mengajak pada pihak-pihak yang memiliki kemampuan untuk melakukan perpindahan pola usaha menggunakan platform digital agar segera digalakkan. Karena perilaku konsumen dan metode-metode dalam transaksi perniagaan akan secara cepat berubah dengan dominasi pola digitalisasi semua sistem mulai dari manajemen, hingga keuangan.

Dengan menggandeng beberapa BUMN dan pemerintah pusat, politisi PKS ini terus mengupayakan program-program peningkatan skill SDM maupun peningkatan sistem manajemen perusahaan level UMKM agar lambat laun berubah menjadi perusahaan level menengah hingga besar. Sehingga pelaku UMKM ini tidak selamanya berada di kluster ini.

“Harus ada kenaikan kelas atau kenaikan tingkat pada skala usaha di pelaku UMKM. Jangan mau terus di sektor UMKM, harus ada peningkatkan. Dan pelaku-pelaku UMKM Baru perlu muncul untuk mengisi kekosongan pada usaha yang telah naik tingkat. Inilah rantai pembinaan dan pengkaderan pada sektor UMKM yang terus perlu ditumbuhkan”, ucap Ibu Nevi.

Pada momentum ini ,Ibu Nevi juga bertemu dengan para pelaku UMKM di BIM (Bandara Internasional Minangkabau) , dan mengemukakan lima strategi pemasaran efektif yang dapat dilakukan pelaku UMKM. Diantaranya adalah (1) Menciptakan Produk Unik, (2) Membuat Tujuan Iklan yang Jelas, (3) Melakukan Online Marketing, (4) Membuat Promo Menarik, dan (5) Selalu Konsisten.

Ibu Nevi juga mengajak berbagai elemen usaha besar untuk berpartisipasi dalam pameran UMKM ini. Salah satunya PT Angkasa Pura II cabang BIM. Adanya pameran ini patut diapresiasi semua pihak mengingat kondisi pandemi yang sangat berkepanjangan. Agar mereka dapat bertahan dalam situasi krisis akibat pandemi Covid-19 sekaligus menjaga semangat para pelakunya. Tentunya setiap kegiatan dan pelaksanaannya, harus memegang erat protokol kesehatan dengan menerapkan pola 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Selalu Mencuci Tangan dengan Sabun). Saya mengharapkan untuk selalu disiplin dengan semua aturan, sehingga pameran-pameran yang serupa dapat tetap dilakukan. Para peserta MTQN dari seluruh Indonesia beserta undangan dapat senang datang ke daerah kita, melihat dan membeli produk khas Minang baik kuliner, handy craft dan lainnya sebagai upaya menyemarakkan MTQN ke XXVIII di Provinsi Sumatera Barat.