WAGUB SUMBAR: PESERTA PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA ADAT ANGKATAN KE II TAHUN 2021 DIMINTA UNTUK DIVAKSIN SEMUANYA

WAGUB SUMBAR: PESERTA PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA ADAT ANGKATAN KE II TAHUN 2021 DIMINTA UNTUK DIVAKSIN SEMUANYA

Berita OPD Adi pondra(Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) 17 Juni 2021 09:20:42 WIB


 

Padang,   Juni 2021

Permintaan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat,  Audy Joialdy  ketika membuka acara Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Lembaga Adat Angkatan II Tahun 2021 di Hotel Imelda komplek LIK Ulu Gadut Padang Rabu malam 16 Juni 2021. Dimana beliau meminta kepada kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Sumatera Barat Drs. Syafrizal. MM Dt. Rajo Nan Batuah yang hadir mendampingi Wagub saat itu untuk menghubungi Dinas Kesehatan agar peserta Bimtek divaksin semuanya Kamis 17 Juni 2021, dan kadis PMD segera  menghubungi Kepala Dinas Kesehatan saat itu juga.

 

Lebih lanjut Wagub mengatakan bahwa Corona Virus  Dease-19 (Covid-19) betul-betul memporak porandakan perekonomian dunia dan tidak terkecuali Indonesia, termasuk di Sumatera Barat. Karena Peserta Bimtek Angkatan ke II  ini merupakan dari Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi, maka ada empat yang ditekankan kepada peserta, pertama tolong para peserta yang terdiri dari ninik mamak ikut mencegah penularan Covid-19 di tengah masyarakat, karena Agam dan Bukittinggi sudah masuk zona orange sehingga perekonomian menjadi hancur, karena Covid-19 naik dan ekonomi turun, sedangkan keinginan kita perekonomian masyarakat naik dan Covid-19 turun. Kedua Danau maninjau harus diselamatkan dari  Degradasi  lingkungan yang tinggi, hal ini disebabkan oleh sedimentasi pakan ikan yang luar biasa jumlahnya. 

 

Untuk membersihkan danau Maninjau diperlukan dana 27 Milyar Rupiah dan sudah disetujui oleh Pemerintah Pusat, membersihkan danau Maninjau dilakukan tidak saja secara fisik, tetapi juga melalui penyadaran. Ketiga keramba ikan yang ada dipermukaan danau harus dikurangi secara drastis, bagi masyarakat yang kerambanya  dibongkar dan berdampak pula kepada perekonomiannya pemerintah pasti memperhatikannya  dengan mencarikan sumber ekonomi baru yaitu memindahkan kerambanya dari danau ke daratan dengan membuatkan kolam, apalagi  pemilik keramba bukan penduduk yang ada di Maninjau tetapi melainkan para investor dari luar, sedangkan masyarakat Maninjau hanyalah sebagai pekerja saja.

 

Selanjutnya Wagub juga menambahkan bahwa sudah empat Kementerian dan Wapres yang berkunjung ke Sumatera Barat selama  pasangan Mahyeldi Audi Joialdy dilantik menjadi Gubernuar  jadi Gubernur Sumatera Barat, dan yang akan datang dalam waktu dekat juga ada empat Kementerian lagi yang akan berkunjung ke Sumatera Barat, salah satunya Kementerian Penanaman Modal dan Investasi yaitu Bapak Bahlil, sudah pasti mereka akan melihat peluang investasi apa yang cocok untuk membantu perekonomian masyarakst Sumatera Barat. Keempat khusus untuk kota Bukittinggi yang icon pariwisata Sumatera Barat danvsangat dikenal di manca negara selama pandemi Covid-19 perekonomian masyarakatnya betul-betul hancur, untuk itu kita harus hancurkan pula Covid-19 ini sehingga nantinya perekononian masyarakat naik kembali.

 

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (P3) ini juga mengharapkan kepada Ninik Mamak berperan aktif untuk menyadarkan masyarakat agar mengurangi keramba tersebut, apalagi pemilik keramba itu adalah pemodal besar dari luar dan ternyata merusak lungkungan dan tidak memberikan manfaat baik pula bagi lingkungan alam Maninjau dan juga bagi lingkungan masyarakat yang tinggal disekitar danau Maninjau. Siapa lagi yang menyelamatkan Nagari Awak kalau bukan awak, demikian beliau berbahasa Minang menyampaikan, demikian beliau menutup arahannya.

 

Kepala Dinas PMD Sumbar  juga menyampaikan bahwa Nagari Pasie Laweh di Kabupaten Agam  sangat bagus dalam penanggulangan pencegahan Covid-19 dimana rumah Isolasinya sangat bagus dan cukup banyak, sehingga mendapat penghargaan dari Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat. Peran ninik mamak, Bundo Kanduang dan Parik Paga Nagari  cukup berperan aktif di Pasie Laweh, diman dengan Program Pencegahan Penularan Covid-19 Berbadis Nagari ini betul-betul mantap memutus mata rantai penularan Covit-19 ini di tengah masyarakat, demikian pak Ucok menutup komentarnya.

Sebelumnya Dra Hendrawati Roza. MSi selaku panitia melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti sebanyak 88 orang peserta terdiri dari ketua KAN, Bundo Kanduang, Tokoh Masyarakat, Pemuda dan aparatur yang membidangi dan yang mengurus Adat, dan pesertanya khusus dari kabupaten Agam dan kota Bukittinggi, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari di hotel Imelda komplek Lik Ulu Gadut Padang yang dibiayai oleh APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui DPA Dinas PMD, dan Nara Sumber dari LKAAM,  Bundokanduang, Akademisi dan praktisi Adat, dengan tujuan agar adanya persamaan persepsi antara KAN dengan Pemerintah  dalam memahami kebijakan pemerintah dan juga melakukan pengisian data dan inventarisasi lembaga adat, sehingga meningkat pula pengetahuan pemangku adat dalam memahami kebijakan pemerintah tentang pembinaan Lembaga Adat, demian buk Linda menutup laporannya. (Akral)