Perkuat Peran Ulama, Gubernur Mahyeldi Resmikan Pembangunan Gedung MUI Sumbar

Perkuat Peran Ulama, Gubernur Mahyeldi Resmikan Pembangunan Gedung MUI Sumbar

Berita Utama Satria Oki Sanjaya, S.I.Kom.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 16 Mei 2025 22:13:26 WIB


PADANG, SUMBAR - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menunjukkan komitmen kuat dalam memperkokoh peran ulama sebagai pilar penting pembangunan daerah. Hal ini diwujudkan dengan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar oleh Gubernur Mahyeldi bersama yang direncanakan akan dibangun setinggi 5 lantai di Kompleks Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Sumbar, Jumat (16/05/2025).

Gubernur Mahyeldi, dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan kantor MUI yang menelan anggaran Rp24 miliar, termasuk di dalamnya nilai kontrak pengerjaan sekitar 20 miliar, berasal dari APBD murni Sumbar 2025 ini bukan sekadar pembangunan fisik semata. Lebih dari itu, kata Gubernur, keberadaan kantor yang strategis di pusat implementasi Falsafah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) ini akan semakin mengoptimalkan peran ulama dalam membimbing umat dan bersinergi dengan pemerintah daerah.

"Alhamdulillah, hari ini kita memulai babak baru dalam penguatan peran ulama di Sumatera Barat. Dengan adanya Kantor MUI yang representatif di kawasan ini, diharapkan sinergi antara ulama, adat, dan pemerintah akan semakin solid dalam mengimplementasikan nilai-nilai ABS-SBK di tengah masyarakat," ujar Gubernur.

Lebih lanjut, Gubernur Mahyeldi menjelaskan bahwa pembangunan kantor MUI ini juga merupakan implementasi nyata dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumbar, yang mengakui dan mengedepankan ABS-SBK sebagai kekhasan daerah. Keberadaan kantor ini di samping Kantor LKAAM dan Bundo Kanduang di kompleks Masjid Raya akan menciptakan pusat koordinasi yang kuat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai luhur Minangkabau.

Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar, menyambut baik langkah strategis Pemprov Sumbar ini. Menurutnya, kantor baru ini akan menjadi simbol kehadiran ulama yang lebih kuat dan responsif terhadap kebutuhan umat. 

"Kantor ini bukan hanya tempat beraktivitas, tetapi juga representasi komitmen ulama untuk senantiasa hadir memberikan bimbingan dan solusi bagi permasalahan umat," ungkap Gusrizal.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Sumbar, Al Amin, menambahkan bahwa pembangunan kantor MUI ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat sinergi antara ulama dan pemerintah dalam membina umat serta mewujudkan pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya. Diharapkan, Masjid Raya akan semakin kokoh sebagai pusat pendidikan adat, budaya, dan keagamaan berbasis ABS-SBK.

Sementara itu, dari sisi teknis, Pembangunan gedung yang ditargetkan rampung dalam tujuh bulan ini, menurut Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Erasukma Munaf, dirancang untuk memenuhi kebutuhan kelembagaan MUI secara maksimal, sehingga dapat menunjang kinerja ulama dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Erasukma mengungkapkan Gedung MUI akan dibangun sebanyak 5 lantai dengan nilai kontrak lebih kurang Rp20 miliar dan selesai dalam waktu 7 bulan. 

“Kita targetkan pembangunan ini akan selesai tepat waktu pada Desember 2025,” ucapnya.

Acara peletakan batu pertama ini dihadiri oleh berbagai unsur penting di Sumatera Barat, menunjukkan dukungan luas terhadap penguatan peran ulama dalam pembangunan daerah. Kehadiran unsur Forkopimda, pimpinan instansi vertikal dan BUMN/BUMD, serta pimpinan ormas-ormas Islam dan adat menjadi bukti sinergi yang kuat di Sumatera Barat. (sat/doa/Diskominfotik Sumbar)