Nelayan Tradisional Apresiasi Penindakan Pukat Harimau di Perairan Sumbar

Berita Utama Havina Mirsya \'afra, S. Sos.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 01 Juni 2025 10:45:39 WIB
PASAMAN BARAT – Komunitas nelayan tradisional Air Bangis menyampaikan apresiasi terhadap langkah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dalam menindak kapal pukat harimau ilegal yang beroperasi di perairan Sumbar. Mereka berharap penindakan ini memberikan efek jera yang nyata kepada pelaku.
Rizal, perwakilan nelayan Air Bangis, mengatakan bahwa operasi gabungan yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Vasko Ruseimy pada 12 Mei 2025 meski sempat terkendala cuaca ekstrem, menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah daerah dalam merespons laporan warga.
“Walaupun operasi pertama terkendala gelombang tinggi, Pemprov Sumbar tetap konsisten. Dan akhirnya pada 26 Mei lalu, kapal pukat harimau berhasil ditangkap,” ujar Rizal, Jumat (30/05/2025).
Rizal mengatakan bahwa nelayan tradisional telah lama terdampak oleh praktik ilegal ini. Kehadiran kapal pukat harimau dari luar daerah dianggap merugikan nelayan lokal karena merusak ekosistem dan mengurangi hasil tangkapan harian mereka.
Para nelayan juga berharap agar proses hukum terhadap pelaku dapat berjalan tegas, tanpa kompromi. Mereka menilai bahwa pembebasan kapal pelanggar justru akan melemahkan efek jera dan mengirimkan pesan yang salah kepada pelaku lainnya.
“Kami khawatir jika kapal dilepas, maka tidak ada efek jera. Para pelaku bisa saja kembali lagi dengan keyakinan bahwa pelanggaran seperti ini bisa dinegosiasikan,” ungkap Rizal.
Selain itu, komunitas nelayan menyampaikan harapan agar operasi serupa terus dilakukan dan perairan Sumatera Barat tetap diawasi secara rutin untuk mencegah aktivitas tangkap ilegal terulang kembali.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Wagub, kepada kepolisian, dan semua pihak yang terlibat. Semoga Pak Wagub selalu diberi kesehatan dan kekuatan dalam melindungi kami nelayan kecil,” tambahnya.
Penindakan kapal pukat harimau ini dinilai sebagai momentum penting dalam upaya menjaga keberlanjutan laut dan memastikan keadilan bagi nelayan tradisional yang telah lama menggantungkan hidup dari hasil tangkapan yang legal dan lestari. (*/hm/Diskominfotik Sumbar)
Berita Terkait Lainnya :
- Peresemian Operasional PT. Penjaminan Kredit Sumbar
- Muslim Kasim, Pasar Tradisional Harus Di Pertahankan
- Gubernur Apresiasi Keltan Nagari Bawan
- Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Pembinaan Posdaya Dengan LKKS Provinsi Sumatera Barat
- Rapat Koordinasi Pengamanan dan Perlindungan Hutan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014