Pemprov Sumbar Perkuat Kesiapsiagaan Maritim Lewat Latihan Gabungan

Berita Utama Havina Mirsya \'afra, S. Sos.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 27 Agustus 2025 08:03:18 WIB
PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah maritim. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Vasko Ruseimy, saat menghadiri Latihan Gabungan Kesiapsiagaan Kecelakaan Kapal di Dermaga Bungus, Kota Padang, Selasa (26/08/2025).
Wagub Vasko menyampaikan rasa syukur karena Sumbar dipercaya menjadi tuan rumah latihan gabungan tingkat Sumatera. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat koordinasi lintas instansi, tetapi juga berdampak langsung terhadap perlindungan masyarakat.
“Alhamdulillah, Sumbar dipilih menjadi tuan rumah latihan gabungan ini. Kesiapsiagaan tentu akan semakin meningkat, dan ini berdampak langsung pada keselamatan masyarakat,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kesiapsiagaan tidak berhenti pada latihan semata, tetapi juga harus ditopang sarana dan prasarana yang memadai. Karena itu, Pemprov Sumbar mendorong adanya penambahan alutsista, termasuk helikopter, untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan.
“Kami sudah sampaikan ke Basarnas, kalau bisa ada helikopter ditempatkan di Sumbar. Dengan begitu, respon bencana bisa lebih cepat, baik di darat, laut, maupun udara,” tambahnya.
Vasko optimistis dengan dukungan Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, serta instansi lainnya, kesiapsiagaan Sumbar akan semakin kuat. Ia juga mengajak masyarakat untuk berdoa agar daerah selalu dalam lindungan Allah SWT dan terus maju ke depan.
Sementara itu, Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Noer Isrodin Muchlisin, menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak menjadi hambatan berarti dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan (SAR). Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar penanganan tetap berjalan maksimal.
“Efisiensi pasti ada dampaknya, tapi kita bisa meminimalisir dengan memberdayakan seluruh potensi dari luar Basarnas, seperti TNI, Polri, insan perhubungan, dan instansi lain. Untuk urusan kemanusiaan, operasi SAR di Indonesia tidak ada pengaruh signifikan meski ada efisiensi,” jelasnya.
Ia menambahkan, Sumatera Barat memiliki kerawanan bencana yang cukup besar, mulai dari letusan gunung berapi, tanah longsor, hingga kecelakaan laut. Karena itu, latihan gabungan ini penting untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan sinergi semua pihak.
Basarnas saat ini menyiapkan dua kapal besar di Mentawai dan Padang, serta peralatan pendukung lain seperti rigid inflatable boat (RIB). Dukungan dari unsur eksternal seperti Polair, TNI AL, dan Kemenhub juga memperkuat proteksi terhadap potensi kecelakaan di perairan Sumbar.
Melalui latihan gabungan ini, Pemprov Sumbar meneguhkan komitmennya memperkuat kesiapsiagaan maritim sekaligus meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk melindungi masyarakat dari ancaman di wilayah perairan. (*/hm/Diskominfotik Sumbar)