Gambir Pikat Mentan RI, Sumbar Bidik Hilirisasi untuk Dongkrak Ekonomi Daerah

Berita Utama Havina Mirsya \'afra, S. Sos.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 16 September 2025 17:23:36 WIB
Gambir, komoditas khas Sumatera Barat (Sumbar), mendapat sorotan khusus dalam Rapat Koordinasi Ketersediaan Pangan se-Sumbar Tahun 2025 yang digelar di Auditorium Istana Gubernur, Selasa (16/09/2025). Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa hilirisasi gambir bisa memberi nilai tambah luar biasa bagi ekonomi daerah, bahkan berpotensi melampaui APBD Sumbar jika dikelola serius.
Dalam arahannya, Mentan Andi menyoroti langsung peluang besar dari gambir. Menurutnya, komoditas ini tidak boleh hanya berhenti di tingkat bahan mentah. Jika diolah lebih jauh ke industri bernilai tinggi, gambir bisa menjadi sumber daya strategis bagi Sumbar maupun Indonesia.
“Gambir ini ada yang lari ke tinta, ada yang lari ke skincare, lipstik, bahkan obat-obatan dan makanan. Kalau kita hilirisasi, jumlahnya bisa mengalahkan APBD Sumbar,” tegas Andi penuh keyakinan.
Ia juga menekankan bahwa capaian pertanian Indonesia beberapa tahun terakhir adalah hasil kerja keras bersama, meski di tengah tekanan global. Sumbar, lanjutnya, harus menjawab tantangan ini dengan langkah konkret. Hilirisasi gambir, kopi, dan komoditas unggulan lain harus digerakkan serius, dengan pemerintah daerah sebagai motor penggerak.
“Kalau Sumbar mau maju, tekanannya harus tinggi. Kita tunjukkan Indonesia bisa jadi lumbung pangan dunia, dan Sumbar punya peluang besar di dalamnya,” ujarnya.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, dalam laporannya menyampaikan gambaran umum sektor pertanian daerah. Dengan kontribusi sebesar 21,37 persen terhadap PDRB tahun 2024 dan hampir 700 ribu rumah tangga petani yang menggantungkan hidup di bidang ini, pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi Sumbar. Ia menekankan pentingnya dukungan pusat, terutama untuk memperkuat produksi dan membuka peluang hilirisasi komoditas unggulan.
“Sumbar memiliki lahan pertanian yang luas dengan hampir 700 ribu rumah tangga petani. Dukungan dari pemerintah pusat sangat penting agar komoditas unggulan seperti padi, jagung, dan terutama gambir, bisa benar-benar memberi nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Gubernur.
Rakor yang dihadiri kepala daerah se-Sumbar, Forkopimda, dan instansi terkait ini menegaskan arah baru pembangunan pertanian Sumbar. Semangat hilirisasi yang dibawa dalam pertemuan ini diharapkan menjadi momentum bagi Sumbar untuk tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka jalan baru melalui nilai tambah komoditas strategis seperti gambir. (hm/Diskominfotik Sumbar)