Gubernur Irwan Prayitno : Target Sumbar Keselamatan Berlalu Lintas 2015 Nol Korban

Berita Utama () 02 Januari 2015 03:50:03 WIB


Padang,-Kendati telah menurun, namun angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Sumatera Barat masih tergolong tinggi dan mengkuatirkan, terlebih korban kecelakaan di dominasi masyarakat usia produktif. Berdasarkan catatan Polda Sumatera Barat, sepanjang Tahun 2014, tercatat terjadi 2 ribu 157 kasus kecelakaan lalu lintas, menurun dari tahun 2013 yang mencapai 2 ribu 625 kasus.

Rentetan kecelakaan lalu lintas di tahun 2014 mengakibatkan 5 ratus 21 orang meninggal dunia, Seratus 75 luka berat, dan 2 ribu 962 orang luka ringan. Menyikapi kondisi tersebut, Polda Sumatera Barat melalui Direktorat Lalu Lintas menggelar Pencanangan Gerakan Nasional Keselamatan berlalu lintas, yang dipusatkan di Jalan Jenderal Sudirman, Padang, Rabu kemaren (31/12).

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berharap, pencanangan keselamatan berlalu lintas dapat menggugah seluruh elemen instansi/lembaga dan masyarakat agar meningkatkan kesadaran mematuhi aturan berlalu lintas, sehingga angka kecelakaan dapat ditekan dan jatuhnya korban jiwa dapat diminimalisir. Launching Aksi keselamatan Lalu Lintas 2014, tingkat Provinsi Sumatera Barat, menuju Indonesia tertib “ Bersatu Keselamatan No. 1 “, itu yang menjadi slogan dalam rangka menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

“kita mentargetkan dengan pencanangan keselamatan Nol Korban dijalan raya pada tahun 2015 di Sumatera Barat. Dengan target ini kita semua elemen masyarakat ikut serta untuk menyukseskannya. Oleh karena itu, kita akan membahas secara kontinue dengan pihak terkait, seperti Dinas Prasjal Tarkim, soal pembangunan jalan, Dinas Perhubungan persoalan izin trayek dan fisik kendaraan, Dinas Kesehatan tentang kesiapan dan kesehatan pengemudi serta pihak terkait Kepolisian, Organda dan lainnya”. Ucap Gubernur.

Irwan Prayitno menegaskan, perlu tindakan dari pihak Kepolisian untuk tegas menerapkan aturan, baik dalam menerbitan SIM, memonitor keberadaan status kendaraan yang dipakai masyarakat, terutama di daerah-daerah.

Guna mengantisipasi itu, makanya pihak Dinas Perhubungan dan Kepolisian melakukan razia rutin di daerah-daerah, sehingga masyarakat juga terdorong untuk sadar akan mematuhi aturan berlalu lintas dengan baik dan benar. Selain itu juga akan berdampak terhadap penerimaan PAD daerah soal pajak kendaraan bermotor, ajaknya.

Hal senada juga diungkapkan Kapolda Sumatera Barat Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto. Menurutnya, untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dibutuhkan kesadaran dari para pengguna jalan untuk menaati aturan, karena dari 2 ribu lebih kasus yang terjadi, kecelakaan cenderung disebabkan oleh kelalaian pengemudi.

Selain itu, para orang tua juga harus memberikan pengarahan pada anak-anak mereka yang menggunakan sepeda motor, mengingat yang menjadi korban terbanyak dalam kasus kecelakaan adalah masyarakat usia produktif dari umur 16 hingga 30 tahun. Terlebih lagi, ditilik dari jam kejadian, rata-rata kecelakaan terjadi di pagi dan siang hari ketika mereka berangkat dan pulang sekolah.

(Humas Sumbar)