Muslim Kasim : Niniak Mamak Harus Kompak

Berita Utama () 22 Februari 2015 07:58:02 WIB


Padang Pariaman, Dalam rangka menumbuhkan kembangkan pembangunan di nagari, niniak mamak harus kompak saiyo sakato, “saciok bak ayam, sa daciang bak basi” satu kata, sehinga pembangunan yang kita laksanakan di nagari akan tercapai.

Saat ini, berbagai perkembangan budaya luar telah memasuki pelosok nagari. Untuk, menjaga budaya dan menjamin karakter generasi muda di nagari agar kampuang kita tidak tercoreng dengan hal-hal negatif pengaruh globalisasi saat ini, kita perlu membuat aturan-aturan dalam bentuk peraturan nagari.

Hal ini disampaikan Wagub Muslim Kasim pada saat menghadiri acara Malewakan Gala Dt. Rangkayo Mulie Suku Guci Koto Marapak Nagari Koto Tinggi Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman kepada Zukirman, Sabtu siang (21/2). Hadir dalam kesempatan itu Ketua DHD 45 Sumbar, Ketua Harian LKAAM Padang Pariaman, para ninik mamak dan bundo kanduang disekitar daerah tersebut.

Muslim Kasim Dt. Sinaro Basa lebih jauh menyampaikan, saat ini kita merasa malu terhadap tingkah remaja kita yang berpakaian tidak senonoh, nampak pusar, ikut-ikut narkorba serta merupakan budaya dan tradisi di kampung yang kadang juga mengabaikan prilaku terhadap orang tua. Jika ini dibiarkan tentunya generasi muda kita akan kehilangan jati diri dan karakter yang baik dalam menata kehidupan yang lebih baik sesuai ABS-SBK, Syarak Mangato, Adaik Mamakai.

Karena itu apa yang dikatakan dalam sunah dan Al Qur'an dalam adat mesti dipakaikan, sehingga akan menjadi sejalan, dunia dapat akhirat dapat pula.

“Saat ini, kita masih mempertanyakan program ABS SBK yang belum terimplementasi secara baik dalam kehidupan masyarakat kita. Sebelum semua terlambat, kita mesti segera berbenah diri sebaik mungkin” ujar Wagub.

Wagub, meminta para niniak mamak mesti kompak dan sepakat, bagaimana dalam memuluskan keinginan tersebut harus menentukan sikap dalam mendorong anak kemenakan menjadi wakil rakyat di DPR, DPRD. “ sekarang kita lihat di daerah Koto Marapak ini tidak ada satupun tokohnya yang ada di DPRD. Ini sesungguhnya sebuah pukulan yang harus dijawab semua masyarakat kaum suku Guci dan suku-suku lainnya di Koto Marapak ini, kenapa dan ada apa”, ujarnya.

Lebih lanjut Muslim Kasim menyampaikan, tahun-tahun kedepan setiap nagari akan di kucurkan dana sebesar 1,4 miliar pertahun, dana ini langsung diserahkan pada Nagari dalam meningkatkan pelayanan dan pembangunan di Nagari. Peran semua komponen masyarakat termasuk ninik mamak mesti terdepan menentukan apa-apa yang baik dalam menjaga dan memajukan kesejahteraan masyarakat di dalam nagari.

Kita berharap nagari-nagari yang ada di Sumatera Barat dapat menjadi contoh yang baik dalam memajukan pembangunan daerah, dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu semua kita mesti terlibat secara aktif dalam setiap pelaksanaan pembangunan di nagari sesuai peran dan fungsinya masing-masing.

Di ingatkannya, tahun ini kita akan menyelenggarakan Pilkada serentak dan ada sekitar 234 daerah melakukan pemilihan kepala daerah gubernur, bupati dan walikota, termasuk di Sumatera Barat, gubernur dan 13 kab/ko. Mari kita sukseskan secara bersama-sama dengan memilih pimpinan yang dekat dan perhatian kepada kesejahteraan kita sendiri, ungkapnya.

(Humas Sumbar)