Kelabui Pembeli, Tati Lumuri Daging Celeng dengan Darah Sapi

Artikel YUNI ERLITA, S.Pt(Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan) 23 Februari 2015 02:40:43 WIB


Bandung - Selain memproduksi bakso celeng, Tati (45), warga Bandung, menjual juga daging babi hutan. Entah berapa banyak pembeli yang dikelabui perempuan tersebut. Dia selalu bilang kepada konsumen kalau jualannya asli daging sapi.

"Biar enggak dicurigai pembeli, daging celeng itu dicampur pakai darah sapi. Jadi seolah seperti daging sapi," kata Tati di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Jumat (13/2/2015).

Darah segar dari sapi itu diperoleh Tati dari tempat pemotongan sapi. Tati disuplai daging celeng oleh kenalannya di Bekasi.

Dia membeli potongan daging babi hutan seharga Rp 37 ribu perkilogram. Setelah daging diolah dengan darah sapi, Tati menjual kembali ke konsumen senilai Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu perkilogram. Pembeli yang menganggap itu daging sapi menjual ke masyarakat senilai harga pasaran yakni Rp 80 ribu perkilogram.

"Bentuk daging celeng dan sapi itu serupa. Pemasok kirim 80 kilogram daging celeng. Satu hari saya bisa menjual 50 kilogram daging celeng," tutur Tati.

Setiap hari Tati menjual daging celeng di rumahnya, Jalan Cijawura Hilir, RT 07 RW 10, Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung.

"Kalau tiap subuh, rumah Bu Tati itu seperti pasar. Banyak yang beli daging. Selama ini warga hanya tahu kalau Bu Tati jualan daging sapi," kata Deni, Ketua RT 07, sewaktu ditemui di lokasi 'pabrik' bakso celeng racikan Tati.