Sumbar Tak Perlu Cemas Konsumsi Apel Impor

Berita Utama YANITA SELLY MERISTIKA, S.Kom(Dinas Pangan) 04 Maret 2015 14:42:23 WIB


small 96apelamanjpgMasyarakat Sumbar tidak perlu lagi khawatir mengkonsumsi apel impor asal Caliofornia Amerika Serikat yang diduga terifeksi bakteri berbahaya Listeria Monocytogenes". Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat Ir. Efendi, MP.

Lebih lanjut Kepala BKP mengatakan bahwa "dari uji laboratorium yang dilakukan terhadap beberapa sampel apel yang kami ambil di pasaran, hasilnya negatif. Jadi Sumbar masih aman dari ancaman apel berbakteri. Meski demikian, BKP Sumbar tetap menghimbau para pedagang apel agar lebih teliti mendapatkan apel impor yang akan dijual. Konsumenpun diminta lebih cermat dalam memilih apel yang hendak dikonsumsi", ujarnya.

Menurut Kepala Badan POM Padang, Wirda Zein, mengkonsumsi bakteri berbahaya Listeria Monocytogenes secara terus menerus dapat berakibat bagi kesehatan, karena berakibat serius dan fatal bagi bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Selain itu orang sehat pun jika terinfeksi kemungkinan akan mengalami gejala jangka pendek seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut dan diare. Begitu juga bagi wanita hamil, akan menyebabkan keguguran.

Dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran pangan di Sumatera Barat, juga sudah terbentuk tim terpadu yang terdiri dari unsur BKP, Satpol PP, Kepolisian, Disperindag dan Asisten II Setdaprov Sumbar. Tim tersebut memantau ke lapangan tiga bulan sekali untuk memastikan kondisi pangan di Sumbar, terutama pangan impor. Sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan akibat peredaran pangan yang dapat membahayakan kesehatan.

Meski seluruh kabupaten dan kota di Sumbar sudah diberi tahu hasil uji laboratorium yang dilakukan terhadap apel impor jenis Granny Smith dan Gala itu, namun pihaknya tetap menghimbau instansi terkait di pemkab dan pemko untuk mengawasi secara intensif melalui tim terpadu.