SABAR DAN IKHLAS

SABAR DAN IKHLAS

Tokoh () 18 April 2016 10:59:08 WIB


Tokoh kita ini adalah Dra. Hj. MARNIS NURUT. MA,  beliau adalah seorang perempuan yang dilahirkan pada tanggal  8 April 1950 tepatnya di  Nagari Lubuak Jantan Kecamatan Lintau Kabupaten Tanah Datar. Uni Mar kami sering memanggil beliau, ada juga yang memanggi ibuk Marnis…ya..terserahlah tapi yang pasti apabila bertemu dengannya sangat bersahaja sekali dan selalu dihadiahi dengan senyuman yang manis dan bahkan ketawa lebar, gigi yang putih dan rapi juga menghiasi bibirnya saat ketawa. Beliau mengawali karier PNS sebagai Juru Penerangan (Jupen) Fungsional (saat Departemen Penerangan masih ada) di Kantor Wilayah Departemen Penerangan Sumatera Barat pada tahun 1984. Beliau sangat agresif dan energik dan terbukti, ketika Departemen Penerangan dibubarkan oleh Presiden Abdulrahman Wahid pada tahun 1999, Gubernur Sumatera Barat ketika itu Bapak Zainal Bakar. SH (Almarhum) langsung memberikan kepercayaan kepada Buk Dra. Marnis Nurut jabatan Esselon IIB, yaitu Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan, dimana saat itu hanya dua orang perempuan yang dapat menembus jabatan sampai ke level  essolon II dan salah seorang adalah beliau. Bapak Zainal Bakar. SH memang tidak salah memilih wanita yang energik dan agresif ini untuk menempati posisi tersebut, terbukti Biro Pemberdayaan Perempuan meningkatkan statusnya dari Biro menjadi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan jabatan kepalanya juga naik menjadi Esselon IIA.

 

Uni Marnis Nurut juga seorang pendidik, organisatoris dan juga uztadzah. Bakat berdakwah sudah kelihatan sewaktu beliau masih di SMP, hal ini terbukti setelah tamat SMP Negeri Lintau Uni Marnis tidak melanjutkan pendidkan ke SMA tetapi lebih memilih ke Kulyatun Mubalighoh Muhammadiayah Kauman Padang Panjang tahun 1967, karena beliau ingin mendalami ilmu agamanya. Merasa masih merasa kurang dalam ilmu agamanya, maka Uni Mar melanjutkan ke Fakultas Ilmu Agama jurusan Dakwah, sampai bergelar Bachelord of Art (BA) di tahun 1974. Masih merasa kurang berilmu maka dilanjutkan lagi pendidikannya sampai jadi Sarjana pada tahun 1984 di IAIN Imam Bonjol Padang.  Uni Mar memang tidak pernah puas dalam menuntut ilmu, sekalipun sudah pensiun sebagai PNS, disela-sela kesibukan mengurus organisasi beliau tetap menyempatkan diri melanjutkan pendidikan ke Strata 2 (S2) di Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Jurusan Syariah, gelar Magister Agama (MA) diselesaikan tahun 2012, maka lengkaplah nama tokoh kita ini Dra. Hj. MARNIS NURUT. MA.

 

 

Uni Mar sekarang meskipun sudah memasuki umur 66 tahun 8 April lalu, namun beliau masih sehat dan tetap sibuk seperti dulu,  masih  tetap aktif dengan semangat yang agresif di beberapa organisasi kemasyarakatan Islam seperti pengurus Aisyah Muhammadyah Wilayah Sumatera Barat, Penggurus PKK Sumatera Barat, Pengurus P2TP2 Sumatera Barat dan lain sebagainya. Ketika kami Tanya apa rahasianya kok masih sehat dan fit, Uni Mar menjawab,”nikmati hidup bak air mengalir, berikan ilmu kepada orang yang membutuhkan, sampaikan walau sepotong ayat, sabar  dan ikhlas, hilangkan rasa iri dan dengki, sesungguhnya rasa iri dan dengki itu yang membuat kita sakit,  sering shalat malam dan shalat Dhuha, hindari tress.”

 

Kami juga menanyakan  bagaimana pendapat Uni Marnis tentang kondisi generasi sekarang, dengan adanya NARKOBA, LGBT dan Penyakit masyarakat lainnya, dengan enteng Uni Marnis menjawab, “mulailah dari keluarga, jadikan orang tua sebagai panutan bagi anak-anak kita, perbanyak berdzikir, perbanyak berkomunikasi dengan anak-anak, berikan pemahaman tentang agama, bersifat terbuka kepada anak-anak”. Uni Mar juga berpesan kepada Generasi Muda “agar hindari perbuatan yang bertentangan dengan agama dan adat istiadat kita, jauhi NARKOBA, rajin belajar, tataplah masa depan dengan penuh rasa optimis, jadilah insan yang mulya dan berguna bagi nusa, bangsa dan agama begitu uni kita ini menutup pembicaraannya ” Semoga nasehatnya didengar oleh generasi muda kita, trims uni…!!!! (by. Akral)