Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Wujudkan Kerja Nyata, waspadai Ideologi Komunis

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Wujudkan Kerja Nyata, waspadai Ideologi Komunis

Berita Utama Jojon(Biro Humas) 20 Mei 2016 15:03:13 WIB


Padang, Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menjadi Inspektur Upacara di halaman Kantor Gubernur Prov. Sumatera Barat. Turut hadir sebagai undangan, para pelajar-mahasiswa, seluruh unsur Forkopimda, TNI, POLRI, ASN, Veteran, serta berbagai LSM dan Ormas, Jumat (20/5).

Dikatakan Irwan Prayitno, pada momen ini, kita ingin bersama memaknai Kebangkitan Nasional dengan mewujudkan Indonesia yang bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter,serta membendung Ideologi Komunisme dengan penguatan keimanan dan edukasi yang paripurna.

Kita ingin menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.

Pada kesempatan itu dalam upacara, Gubernur mempersilahkan perwakilan dari 30 ormas dan masyarakat Sumatera Barat untuk menyampaikan pernyataan sikap, dalam mewaspadai bangkitnya ideologi komunis sebagai berikut:

Pertama, menolak Pemerintah RI untuk menyampaikan permintaan maaf, memberi rehabilitasi dan kompensasi, atau apapun namanya terhadap mantan tapol/keluarga eks PKI di tahun 1965.

Kedua, menolak rencana investigasi dan pembongkaran kuburan massal keluarga PKI tahun 1965 pada tahun 2016 ini hanya berdasarkan laporan seorang Bedjo Untung (ketua YPKP 65/66).

Ketiga, menolak tragedi tahun 1965 terjadi pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh pemerintah yang mengakibatkan hanya korban dari kalangan keluarga PKI saja.

Keempat, mendukung sepenuhnya aparat keamanan Polri dan TNI yang telah bertindak secara tegas dan cepat menyita atribut-atribut dengan logo PKI baik dalam bentuk baju kaos, pamflet, baliho, buku, pin, dll.

Dan kelima, mengusulkan kepada pemerintah dalam kurikulum pendidikan, juga dilengkapi dengan materi kewaspadaan terhadap bahaya laten Komunis dan radikal lainnya baik di tingkat SD, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, termasuk pendidikan di lingkungan TNI/POLRI serta pendidikan di Lemhannas RI.

Pemerintah Provinsi Sumbar sepakat dengan maksud dari Ormas, Veteran, dan Tokoh Masyarakat terkait hal tersebut, dan kita perlu menguatkan kewaspadaan terhadap tumbuhnya ideologi komunisme.

Kewaspadaan tersebut kita tuangkan dalam edukasi kepada generasi muda dan pelajar terkait pengkhianatan komunisme pada negeri ini, penguatan pemahaman makna persatuan bangsa, dan penguatan keshalihan pribadi agar filter-filter internal pada setiap individu bisa mengantisipasi perkembangan paham komunisme dan radikalisme, tegasnya.

Sementara, Sumatera Barat atau Minangkabau terkenal melahirkan banyak sekali Pahlawan, Ulama, Cadiak Pandai, serta birokrat handal di masa perjuangan Republik ini, tentu kita tidak boleh mengkhianati perjuangan tersebut dengan membiarkan pintu pada paham-paham yang tidak sesuai dengan falsafah luhur kita Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah. ***