Cara Merawat Anak Kambing (Cempe)

Cara Merawat Anak Kambing (Cempe)

Peternakan YUNI ERLITA, S.Pt(Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan) 22 September 2016 12:59:54 WIB


Kelahiran anak kambing (cempe) adalah saat yang ditunggu, suatu yang membahagiakan. Terbayang keuntungan yang akan didapat. Namun terkadang semua tidak selalu semanis yang dibayangkan. Ketika lahir cempe, ternyata sudah dalam keadaan tidak bernyawa, mati terinjak, mati terjepit lantai, mati kejepit induknya, ketika sudah mulai besar kejang-kejang dan mati kena tetanus dll. Seringkali kematian kambing disebabkan karena masalah teknis.

PERSIAPAN KANDANG SEBELUM MELAHIRKAN 

Biasanya kambing melahirkan setelah umur kebuntingan kurang lebih 148 hari. Jadi perlu dipersiapkan minimal 7 hari sebelumnya. Untuk kandang tipe panggung harus diperhatikan lantai kandangnya, pastikan jarak lantai tidak terlalu renggang sehingga menyebabkan kaki anak kambing terperosok dan kejepit. Ada peternak yang menyiasati lantai kandang yang terlalu renggang dengan memberi alas waring atau memberi alas kandang berupa jerami, dll. 

Untuk kandang  dengan lantai tanah perlu diberi alas/litter berupa jerami atau rumput kering. Kandang dengan tipe ini lebih aman dari kemungkinan terjepit lantai kandang. Ketika sudah ada tanda-tanda kambing mau melahirkan perhatikan posisi anak. posisi anak yang normal adalah muncul pertama kaki depan dan moncong/mulutnya. biasanya setengah jam cempe keluar. Bila cempe lama tidak keluar maka perlu dibantu mengeluarkannya oleh peternak atau tenaga ahli. setelah cempe keluar segera lap mulut, hidung dan matanya, selebihnya biarkan induknya menjilatinya, potong pusarnya bila terlalu panjang. Oleskan betadin atau antiseptik yang lain. Setelah itu semprot dengan gusanex atau diolesi minyak telon agar tidak dihinggapi lalat dan mencegah belatung/screw worm. Perlakuan ini juga dapat mencegah kemungkinan infeksi tetanus.

Sesaat setelah melahirkan. Anak kambing harus masuk keranjang. Agar tidak terinjak oleh induk. Anak kambing akan di turunkan maksimal 7 hari setelah si anak dinyatakan dan diyakini kuat berdiri dengan tegap. Anak akan lebih aman untuk istirahat karena tdk mungkin terinjak. Kepala si induk tetap bisa masuk untuk menjilat si anak yg belum bersih. Jilatan si induk diyakini ada sesuatu unsur positif bagi si anak kambing.

Cempe dikeluarkan saat menyusu. Lalu masukkan lagi setelah kenyang setelah menyusu. Anak kambing akan terdeteksi haus jika sudah mulai berdiri dan gaduh. Sering mengembik. Itu pertanda kalau si anak haus. Kalau ternyata produksi susu si induk sedikit maka akan sering keluar masuk anak kambing. Tetapi jika produksi susu si induk banyak, frekuensi biasanya tidak lebih dari 5 kali sehari. Karena itu anaknya 3 ekor, maka pemberian susu di gilir secara adil.

Satuannya bukan hanya dari frekuensi saja tetapi dari banyak sedikitnya produksi susu si induk. Posisi anak harus di topang pakai tangan. Sehabis kenyang minum susu, si anak harus langsung kencing. Itu tanda dia normal fisiknya. Kolostrum berfungsi sebagai anti body pada semua hewan yg menyusui dan itu sangat penting. Pemberian susu formula/penganti setelah 1 minggu. Setelah pemberian susu kolostrum selesai, boleh gunakan susu sapi segar buat pengantinya. Sesekali beri tambahan telur ayam dan vitamin E.

Gunakan kotak dengan ketinggiannya sampai lutut atas kaki depan agar kepala si induk masih bisa masuk untuk menjilat si anak. Posisi kotak ini juga luas sehingga si anak kambing bisa leluasa belajar berdiri dan berjalan di dalam kotak. Setelah nanti usia 3 sampai dengan 5 hari baru di lepas si anak ke lantai bersama induk. Dan juga keranjang ini agak berat. Sehingga tidak gampang terbalik.

Nanti kalau si anak mau menyusu di angkat keluar. Keranjang ini hanya buat sementara saja. Sampai si anak benar-benar bisa berdiri kuat, berjalan dengan lancar, dan berteriak dengan keras jika tubuhnya tergencet si induk. Biasanya penempatan dalam kotak ini maksimal 7 hari. Setelah itu di lepas bersamaan. Frekuensi proses pengeluaran si anak dari keranjang menyesuaikan saja. Sekaligus juga melatih si anak untuk menyusui dan mengarahkan ke puting si induk.

supriyadi-teknologi.blogspot.com/2015/01/tip-merawat-anak-kambing-dari-para.html