KOPERASI SUATU USAHA YANG DITENTUKAN OLEH ANGGOTANYA

Berita Utama () 24 Juli 2013 01:57:36 WIB


Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membuka secara resmi Seminar Nasional Perkoperasian siang tadi tepat pukul 2.30 Wib Selasa 23 Juli 2013 Hotel Grand Inna Muara Padang. Seminar ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke 66. Koperasi merupakan suatu organisasi usaha yang ditentukan oleh anggotanya, prinsip gotong royong dan kebersamaan sangat diharapkan sekali, hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat dalam sambutannya bahwa prinsip gotong royong dan kebersamaan sangat diperlukan sekali dalam mengelola Koperasi, apalagi di Sumatera Barat yang mayoritas masyarakatnya adalah orang Minang yang sangat piawai dalam berdagang, dan mayoritas ekonomi di Sumatera Barat juga dikuasai oleh golongan ekonomi mikro dan usaha kecil ditambah lagi dengan karakter orang Minang yang suka bergotongroyong maka sangat cocok sekali berkoperasi. Sekarang ini Koperasi yang kurang aktif juga masih banyak termasuk di Sumatera Barat, dan inilah tugas kita bersama seperti ditekankan lagi oleh mantan anggota DPR RI ini, Koperasi yang kurang aktif juga masih banyak dan tidak hanya di Sumatera Barat tetapi cukup merata di Indonesia dan itu adalah tugas kita bersama untuk menghapuskannya, tidak hanya pengurus tetapi juga pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, diharapkan Seminar ini dapat memecahkan persoalan ini, sehingga jumlah Kopeasi yang tidak aktif semakin berkurang di Sumatera Barat. Koperasi jangan hanya menghandalkan bantuan dari Pemerintah saja tetapi pengurus harus berusaha keras pula dalam memajukan Koperasi, sudah sepantasnya Kopersi dipimpin oleh pengurus yang Profesional dan mengelola Kopersi dengan manajemen modern, sehingga Kopersi tidak hanya dapat mensejahterakan anggotanya tetapi juga dapat mensejahterakan masyarakat.Gubernur Sumatera Barat juga mengharapkan kalau Koperasi betul-betul aktif dan berperan dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat maka para rentenir yang selama ini selalu membebani rakyat akan mati dengan sendirinya. Koperasi juga diharapkan agar membuka akses dan link dengan perbankan yang ada dan juga dengan lembaga keuangan yang lainnya sehingga akan lebih memudahkan dalam memperoleh kredit untuk pembiayaan usaha yang dilaksanakan. Kepada Pengurus Koperasi yang ada jangan mempunyai kepentingan lain dalam mengelola Koperasi, apabila ada kepentingan lain maka Koperasi akan menjadi Koperasi jadi-jadian sehingga Koperasi menjadi hancur, anggotanya menjadi tidak sejahtera dan masyarakat menjadi tidak percaya dengan soko guru perekonomian bangsa Indonesia ini. Gubernur yang juga ustadz ini juga menekankan bahwa Bung Hatta sebagai orang Minang juga sebagai Bapak Koperasi Indonesia, pemikiran beliau tentu sama dengan cara berpikir dan karakter kita yang ada di Sumatera Barat ini, gigih memperjuangkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan perekonomian masyarakat, ekonomi masyarakat harus dibangun dari bawah, ekonomi rakyat yang kuat akan menopang ekonomi nasional secara keseluruhan. sehingga rakyat yang sejahtera dan yang gemah ripah loh jinawih akan terujud pula. Masalah dialami oleh Koperasi bukan masalah modal tetapi merupakan kemauan dari kita sendiri, pengurus dan para pembina kata Irwan Prayiton menutup pidatonyo. Seminar ini bertemakan “Mengukuhkan Koperasi Sebagai Lembaga Ekonomi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Menurut Ketua Panitia Ahmad Kharisma. SE yang juga Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Barat bahwa yang bertindak sebagai nara sumber adalah Dr. Burhanuddin Abdulah Rektor INKOPIN yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia, juga dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI serta Nuruddin Muhammad Ali. MSc, senior Advisor, Tzkia Group. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kepala Dinas Koperasi UMKM Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat, para ketua DEKOPIN Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat dan Ketua DEKOPIN Provinsi Sumatera Barat serta perwakilan dari beberapa SKPD Provinsi Sumatera Barat dengan jumlah seluruh peserta kurang lebih 170 orang. Seminar ini ditutup dengan buka puasa bersama dan pembiayaan seminar ini bersumber dari APBN. (by.Akral)