Bedah Buku

Berita Utama Drs. AKRAL, MM(Diskominfo) 28 Februari 2017 16:35:38 WIB


Buku “Anakku Penyejuk Hatiku” karya Prof. Dr. Irwan Prayitno.Psi. MSc. Datuak Rajo Bandaro Basa yang juga Gubernur Sumatera Barat, dibedah oleh Hasbi.SS.M.Ed. M dan Dr. Hj. Hasrawati. M.Bio Med ahli anak serta bertindak jadi moderator adalah Maya Sari, di Mesjid Raya Sumatera Barat Jalan Khatib Sulaiman Padang Selasa 28 Februari 2017.

Bedah buku ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Sumatera Barat Dr. Ali Asmar, dalam sambutannya mengatakan bahwa “Irwan Prayitno disamping sebagai seorang Gubernur beliau juga seorang pendidik, politisi dan juga seorang ayah, sebagai seorang ayah sudah barang tentu beliau sangat memperhatikan perkembangan anak-anaknya. Menurut Pak Ali mendidik anak dimulai dari sejak dini, mendidik anak ibarat membangun sebuah rumah, anak itu adalah fondasinya, apabila baik didikannya dalam keluarga maka baik pulalah hasilnya. Buku Anakku Penyejuk Hatiku merupakan metode mendidik anak dalam keluarga”, demikian Pak Sekda menutup pidatonya

Selanjutnya Bapak Irwan Prayitno dalam hantaran katanya menyampaikan, buku ini dibuat sudah cukup lama yaitu semenjak 10 tahun yang lalu, ada tiga hal yang saya ramu didalam buku ini yaitu, Al-Qur’an, teori, dan Praktek. Dengan 10 orang anak saya, dapat saya lihat perkembangannya sehingga saya lihat melalui pendekatan keagamaan (Islam) yang berlandaskan kepada Al-Qur’an, Teori-teori yang ada melalui buku, media dan pendapat-pendapat serta Praktek-praktek keseharian. Dari tiga aspek ini dapat dilihat Kognitifnya (pengetahuan), Psicomotoric (ketrampilan dan bakat) yang ada dan Afektif (emosi, kepribadian) yang dijadikan sebagai referensi. Semua pertumbuhan dan perkembangan dari ke 10 anak saya ini sebagai labor percobaan bagi saya, ternyata hasilnya Alhamdulillah cukup menggembirakan sehingga saya lahirkan dalam bentuk sebuah buka yang kita lakukan pembedahannya saat ini.

Bapak IP demikian beliau sering dipanggil mengharapkan kritik dan saran yang objektif untuk kesempurnaan dari buku ini. Kita boleh saja beda pendapat, dan beda pendapat merupakan hal yang biasa, sebab apa yang saya gunakan disini adalah berdasarkan kepada ilmu sosial yang masih bisa diperdebatkan, dan tidak ada yang pasti, karena memang bukan ilmu eksakta, demikian beliau berharap dan mengakiri hantaran katanya.

Hasbi sebagai salah seorang panelis yang membedah buku sepakat mengatakan “Betapa pentingnya anak dalam keluarga, dan betapa penting peran keluarga dalam perkembangan anak. Hal ini dapat dilihat bahwa ada seseorang yang rusak karirnya oleh masalah anaknya, hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap anak. Ada orang tua yang gagal tetapi anaknya sukses maka orang tuanya pasti akan bahagia. Tetapi ada pula sebaliknya ada orang tua sukses tetapi anaknya gagal, hal ini sangat mengecewakan orang tuanya.

Sedangkan Dr. Hasrawati yang juga ahli perkembangan anak sangat sepakat dengan Hasbi, malah beliau menyarankan buku Anakku Penyejuk Hatiku dijadikan sebagai referensi dalam perkembangan anak, karena dalam buku ini ada unsur asah, asuh dan asih, beliau sepakat bahwa membina anak sangat tergantung dari orang tua. Dalam buku ini juga dijelaskan perkembangan otak kanan dan otak kiri, dimana hal ini sangat berpengaruh untuk menjadikan seorang anak menjadi orang yang bijaksana.

Acara bedah buku ini dihadiri oleh seluruh kepala Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, anggota FORKOPIMDA, dan tokoh masyarakat serta para pengunjung pameran BOOK FAIR 2017 di Mesjid Raya Sumatera Barat, Bapak Irwan Prayitno sekaligus juga menyerahkan buku Anakku Penyejuk Hatiku kepada FORKOPIMDA dan tokoh masyarakat.

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita dalam membimbing anak-anak kita karena anak adalah harapan bangsa , negara dan agama, dan ditangan merekalah yang akan melanjutkan estapet kepemimpin bangsa ini nantinya. Semoga. (by. Akral)