Pesta Tabuik Diminta Lebih Dipromosikan

Pesta Tabuik Diminta Lebih Dipromosikan

Pariwisata NOVIARDI SYAM(Dinas Pariwisata) 30 September 2017 14:32:15 WIB


Pariaman - Salah seorang tokoh masyarakat Pariaman, Sumatera Barat, Nasrun Jon (75) meminta sosialisasi penyelenggaraan pesta budaya tabuik lebih dioptimalkan untuk menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Publikasi atau pemberitahuan kepada masyarakat luas dinilai masih minim, sehingga perlu lebih ditingkatkan ke depannya," kata tokoh tabuik Nagari Subarang tersebut di Pariaman, Rabu (27/9/17).

Sosialisasi kepada masyarakat perlu untuk memberitahukan seluruh rangkaian pesta budaya tabuik dari awal hingga hari puncak.

Pesta budaya tabuik sudah termasuk kepada agenda pariwisata Kota Pariaman dalam merangkul wisatawan dari berbagai daerah.

"Visi dan Misi Pariaman yaitu menjadikan kota tujuan wisata dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan, budaya dan agama sehingga perlu peningkatan publikasi," ujarnya.

Pada zaman kepemimpinan Bupati Anas Malik, katanya pemberitahuan informasi penyelenggaraan pesta budaya tabuik gencar dilakukan kepada masyarakat.

Sebagai salah satu sarana yang digunakan pemerintah daerah yaitu memakai mobil Departemen Penerangan (Depen) dilengkapi pengeras suara.

"Zaman Bupati Anas Malik menjabat, mobil keliling berperan penting dan strategis dalam menyemarakkan tabuik," katanya.

 

Tetapi saat ini hal itu tidak lagi difungsikan pemerintah daerah secara maksimal, padahal terdapat beberapa unit mobil keliling Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) milik Dinas Kesehatan yang dapat diberdayakan.

"Kami menilai penyelenggaraan pesta budaya tabuik 2017 terasa hambar dan kurang semarak, ini tentunya menjadi evaluasi bagi semua pihak agar kedepan tidak kembali terulang," ujarnya.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) setempat, Yalvi Endri, mengatakan publikasi dan informasi kepada masyarakat terkait pesta budaya tabuik tetap dilakukan setiap penyelenggaraan.

"Publikasi ke masyarakat tetap dilakukan diantaranya melalui radio, media dalam jaringan, cetak, dan televisi sebelum penyelenggaraan agenda tersebut," katanya.

Terkait penilaian minimnya informasi publikasi tersebut semua masyarakat memiliki hak dalam menilai meskipun belum secara maksimal dari berbagai sektor.

Khusus pemberitahuan melalui mobil keliling, pemerintah daerah tidak bisa memfungsikan secara maksimal karena keterbatasan sarana.

"Mobil keliling internet kita memang ada, namun juga difungsikan untuk kepentingan dunia pendidikan sesuai fungsinya. Kedepan diupayakan penambahan sarana terkait hal ini," ujarnya.

Pesta budaya tabuik merupakan perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman.

Festival ini termasuk menampilkan kembali pertempuran Karbala, dan memainkan gendang tasa. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan juga untuk menarik para wisatawan dari berbagai daerah ke Kota Pariaman. (*)

Sumbar.travel