FAKTOR KEAMANAN INFORMASI MERUPAKAN ASPEK YANG SANGAT PENTING

Berita Utama () 22 September 2014 07:39:52 WIB


Hal ini disampaikan oleh Deputi Pembinaan dan Pengendalian Persandian Lembaga Sandi Negara (LAMSANEK) M. Sofwat Nasution pada pembukaan Workshop Peningkatan Kesadaran Pengamanan Informasi Bagi Pejabat Persandian di Lingkungan Pemerintah Provinsi/Kabuapten/Kota Sumatera Barat, di Hotel Mercure Padang tanggal 22 September 2014, lebih lanjut beliau mengatakan bahwa penerapan tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan tata kelola naskah dinas saat ini sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan di setiap instansi penyelenggara pelayanan publik, mengingat peran TIK yang semakin penting dalam peningkatan kualitas layanan Publik yang merupakan satu realisasi dari tata kelola pemerintahan yang baik ( Good Corporate Governance). Mantan DANDIM di Bengkulu ini juga menambahkan, Dalam penyelenggaraan tata kelola TIK dan tata kelola Naskah Dinas yang berklasifikasi, faktor keamanan informasi merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan karena kinerja tata kelola TIK akan terganggu jika informasi sebagai salah satu objek utama mengalami masalah keamanan informasi. Selanjutnya M. Sofwat juga mengatakan ada empat aspek utama yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keamanan informasi, pertama kerahasiaan (confidentiality), memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang sah., kedua Keutuhan (integrity), informasi tidak dirobah/dimodifikasi selama penyimpanan atau pada saat dikirimkan, ketiga ketersediaan (availability), informasi dapat diakses/tersedia saat informasi itu dibutuhkan, dan keempat otentikasi (authentication), memastikan informasi dikirimkan dan diterima oleh pihak yang benar.

Pada acara pembukaan ini juga dihadiri oleh Sekda Provinsi Sumatera Barat Bapak. Dr. Asmar. MPd beliau menyampaikan dalam pidatonyo bahwa faktor Sumber Daya mManusia (SDM) juga sangat berperan penting dalam mengamankan informasi, artinya SDM yang mengerti dan paham tentang informasi disamping itu, SDM tersebut juga harus pula menguasai informasi itu sendiri, apalagi Provinsi Sumatera Barat merupakan etalase bencana, apa saja bentuk bencana ada di Sumatera Barat, untuk itu keaslian sumber informasi harus jelas. Bapak Sekda juga mencontohkan dizaman mempertahankan kemerdekaan dulu, dimana dikatakan oleh Pemerintah Belanda bahwa Indonesia sudah habis, namun pejuang Indonesia saat itu dengan menggunakan peralatan komunikasi yang sangat sederhana dapat juga menyampaikan informasi ke seluruh dunia melalui PDRI yang dipimpin oleh Syafruddin Perwira Negara di Koto Tinggi, karena informasinya jelas dan benar maka dunia luar jadi tersentak dan mempercai informasi, sehingga diadakan perjanjian-perjanjian yang difasilitasi oleh negara-negara lain. Bapak Sekda berharap kedepan Pemerintah Pusat (LAMSANEK) lebih sering lagi melaksanakan pembinaan di daerahumunya dan di Sumatera Barat khususnya.

Acara ini diikuti oleh 40 orang peserta yang diikuti oleh Kabupaten/kota se Sumatera Barat dan dari Sumatera Selatan, Bengkulu dan Kalimantan Selatan, biaya kegiatan ini bersumber dari APBN Pusat.(by Akral)