Seminar Nasional Pencerdasan Bangsa

Berita Utama () 07 Juni 2013 07:50:31 WIB


Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring memotivasi sebanyak 140 orang generasi muda dari perwakilan organisasi mahasiswa dan kepemudaan dari berbagai provinsi di Indonesia, agar membangun karakter diri untuk jadi pemimpin bangsa ke depan.

Pencerahan itu disampaikan Menkominfo saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan Yayasan Hatta kerja sama dengan Kemenkominfo dan Forum Indonesia Muda di Istana Bung Hatta di Bukittinggi, Sabtu (1/6).

Hadir dalam kesempatan itu, Dirjen Otda Kemendagri Djohermansyah Djohan, mantan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Taufik Ismail, , Henry Subiakto, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Agam Indra Catri dan sejumlah tokoh serta akademisi.

Tifatul menyampaikan generasi harus memiliki karakter, karena sebagai generasi penerus dan pemimpin masa depan. Oleh karena itu, generasi muda sebagai calon pemimpin harus punya visi masa depan dan memiliki strategi dalam mencapainya.

"Generasi muda harus menjaga karakter yang sudah dimiliki dan jangan sampai tercemar, karena akan sulit dipercaya masyarakat," ujarnya.

Menurut mantan Presiden PKS itu, kuncinya dari karakter adalah kejujuran yang harus ditanamkan dalam sikap dan prilaku. Selain itu, sebagao generasi muda mesti punya keinginan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik untuk bangsa ini ke depannya.

"Sebagaimana kata Allah SWT, tidak akan mengubah nasih satu kaum, kalau kaum tak merubah nasihnya sendiri. Momentum Pemilu 2014 masa dan kesempatan bagi generasi muda bangsa ini," ujarnya.

Ketua Yayasan Hatta Meutia Hatta Swasono dalam sambutan diwakli Gemala Hatta, bahwa gagasan penyelenggaraan seminar nasional muncul atas kesdaran bersama antara yayasan, Kemenkominfo dan Dorum Indonesia akan pentingnya pembinaan karakter generasi muda.

Terkait, mereka akan mewarisi dan memelihara keberlangsungan negara ini, yang telah lahir melalui keringat, daerah dan nyawa para pahlawan dan penddiri negara yang diproklamirkan oleh "Dwi Tunggal" Sukarno-Hatta.

"Generasi muda penting memahami meresapkan, mengamalkan dan menyebarkan karakter kebangsaan mulia yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita, antara lain oleh Proklamator Bung Hatta," ujarnya.

Ketua Panitia Prof. Dr. Maizar Rahman melaporkan seminar nasional terdiri atas tiga sesi dan pada hari selanjutnya akan digelar pelatihan tentang pengenalan diri, proposal hidup.

Materi lainnya tentang integritas dan adil, keteladanan dan bersahaja, cinta kasih, totalitas melalui metode pelatihan secara andragogy dan mengedepankan experiental.

Menurut dia, dalam kegalauan yang dihadapi sekarang ini, merupakan suatu proses yang mau tidak mau harus dilalui dalam menuju negara yang bermartabat, sejahtera dan keadilan.

Maka forum seminar dan pelatihan melihat perlunya kegiatan pembinaan seperti ini untuk dilipat gandakan agar dapat dilahirkan para pengawal bangsa.

"Pengawal bangsa yang dilahirkan dan tumbuh tentu harus memiliki nilai-nilai kebenaran, kejujuran, keadilan, kegigihan dan kesederhanaan dan mau berkorban yang sudah dikukuhkan para pendahulu dalam rumusan Pancasila dan UUD 1945," katanya.*