Stok Daging Sapi di Sumbar Aman

Stok Daging Sapi di Sumbar Aman

Artikel YUNI ERLITA, S.Pt(Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan) 16 Juni 2016 10:34:47 WIB


Gubernur Irwan Prayitno mengaku dilema dengan harga daging sapi belakangan ini. Di satu sisi pemerintah ingin menekan harga daging sapi mencapai Rp80 ribu/kg, di sisi lain juga harus menjaga usaha peternak sapi.

Kondisi itu disampaikannya, usai mengikuti Safari Ramadhan di Masjid Aufubil Uqud, Kota Padang Panjang, Selasa Malam (7/6). Di pasaran harga daging sapi mencapai Rp120 ribu/kg, sedangkan Presiden Joko Widodo meminta harga daging sapi Rp80 ribu/kg. 

“Sebenarnya harga daging sapi yang baik menguntungkan bagi masyarakat peternak sapi, di sisi lain masyarakat yang membutuhkan daging sapi juga kesulitan,” ujarnya.

Menyikapi itu, Irwan mengaku pemerintah hanya ingin harga terkendali. Tidak terlalu murah, tidak pula terlalu mahal. “Sehingga kita berupaya semaksimal mungkin untuk mengatur pengendaliannya ,”ujarnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi mengatakan stok daging sapi Sumatera Barat untuk Ramadhan dan lebaran aman. Sekarang Sumatera Barat memiliki stok 10 ribu ton daging sapi.

“Saat ini stok kita aman, karena sejumlah sapi siap potong sudah ada sekitar seribu ekor,”sebutnya.

Dikatakannya, jika diakumulasikan, kebutuhan daging Sumbar hanya sekitar 700 sampai 1.000 kg perhari. Jika dihitung berdasarkan jumlah ekor sapi, paling tidak hanya membutuhkan sekitar 10 ekor sapi/ hari.

“Kalau sapi potong minimal berat daging rata-rata lebih dari 100 kg/ekor,”ujarnya.

Dengan itu setidaknya dalam satu bulan hanya butuh sekitar 30 ekor sapi. Selain itu stok tersebut belum termasuk sapi ternak masyarakat yang dipelihara secara perorangan.

Diungkapkannya, jumlah sapi tersebut sudah terdata dengan pasti. Bahkan, sapi tersebut sudah diberi nomor di masing-masing kandang.

“Saat untuk di dalam klaster binaan Pemprov di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota saja  sudah sekitar 1.500 ekor, terdiri dari 150 klaster, masing-masing klaster memiliki 10 ekor,”ungkapnya.

Selain ditambah dengan klaster lainnya seperti di Kaupaten Solok, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Padang Pariaman. Dengan itu, kebutuhan daging sapi Sumbar masih terpenuhi oleh produksi lokal.

“Itu belum masuk sapi yang berada dalam kebun sawit, kalau di kebun sawit nanti keluarnya pada lebaran haji,”ujarnya.

https://infoirwanprayitno.wordpress.com/2016/06/09/stok-daging-di-sumbar-aman/