PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT

Artikel () 24 Juni 2016 11:18:57 WIB


(Community Based Tourism)

 

Oleh : Teguh Gunung Anggun

Pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan mempunyai Multiplier Effect yang sangat luas. Karena usaha – usaha di sektor pariwisata terkait lansung dengan banyak sektor lain yang mempengaruhi kehidupan ekonomi rakyat. Konsep pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, merupakan langkah yang sangat efektif untuk menjadikan sektor pariwisata memberikan manfaat optimal kepada masyarakat 

Strategi khusus pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pariwisata dilakukan dengan konsep Community Based Tourism (CBT), atau pariwisata berbasis masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengwasan program – program pariwisata. Masyarakat lokal menjadi pemafaatan dari kegiatan pariwisata. Konsep CBT banyak diterapkan dalam penyelenggaraan wisata alam, wisata kulliner, budaya dan ecotourism sehingga model CBT sangat cocok untuk pelestarian sumber budaya lokal baik sumber daya alam maupun seni dan budaya di Sumatera Barat.

Trend pariwisata modern yang juga makin diminati masyarakat dalam Negeri adalah mencari ke khasan lingkungan alam dan budaya. Pelestarian alam dengan sumber- sumber daya hayati dan kekhasan budaya lokal merupakan langkah terbaik untuk lebih banyak menarik wisatawan datang ke Sumatera Barat, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat pada ekonomi rakyat dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam kondisi krisis global yang sangat potensial mempengaruhi wisata domestik, langkah yang paling tepat adalah meningkatkan promosi dengan sasaran utama wisatawan domestik.

Banyak daerah maupun negara dari berbagai pengalamannya. Ternyata pariwisata itu yang bisa memberikan dampak yang lebih luas, untuk memberikan kehidupan bagi masyarakat dan daerah nya. Mulai dari usaha besar, usaha kecil serta pedagang kaki lima. “ Kami melihat daerah yang wisatanya maju tingkat kemiskinannya hanya 2,5 persen. Di Sumbar ada di Sawah Lunto. Sementara di daerah industri angka kemiskinan terendah hanya 10 persen. Untuk itu kami siap bantu mengembangkan pariwisata “, ungkapan Irwan Prayitno Gubernur Sumatera Barat dalam Rapat Kerja (Raker) Sinergi Strategi Pemasaran Pariwisata di Padang .

Promosi dan pemasaran pariwisata yang efektif harus mulai dengan pengembangan destinasi pariwisata yang berdaya tarik tinggi untuk datang ke Ranah Minang ini. Untuk mengantisipasi dampak krisis global pada pariwisata, khusus terkait dengan permasalahan ketenagakerjaan, perlu dibangun kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat luas. Ada tiga unsur penting yang sangat mempengaruhi tumbuh kembangannya pariwisata adalah pemerintah, pihak swasta serta masyarakat. Karena ketiga unsur tersebut terlibat lansung dalam industri pariwisata.  (TGA)