Penjelasan Gubernur Tentang Penangan Banjir dan Longsor di Sumbar di TV ONE

Berita Utama Drs. AKRAL, MM(Diskominfo) 07 Maret 2017 10:35:50 WIB


Pada saat hujan turun berturut-turut selama empat hari di Sumatera Barat mengakibatkan bencana banjir dan longsor di beberapa daerah di Sumatera Barat, daerah yang cukup parah dilanda banjir dan longsor adalah Kabupaten 50 Kota, Sijunjung dan Dharmasrsya. Kalau diperhatikan pemberitaan media masa akir-akir ini 50 Kota cukup parah dilanda banjir dan longsor ini.

50 Kota cukup banyak mengalami kerugian akibat bencana ini, apalagi daerah ini dilalui oleh jalan Nasional yang menghubungkan lalu lintas provinsi Sumbar dan Riau. Khususnya di Nagari Pangkalan ketinggian air yang menggenangi jalan Nasional mencapai 2 meter.
Gubernur Irwan Prayitno menjelaskan bahwa "kondisi sekarang keadaan air sudah mulai surut, kondisi jalan yang menghubungkan Sumbar Riau sudah dapat dilalui kendaraan roda empat bahkan truck juga sudah bisa lewat.

Masyarakat yang mengungsi sudah mulai pulang ke rumah. Ada beberapa nagari yang parah dan sulit diakses diantaranya Nagari Maheh, nagari Galugua dan Nagari Taram, karena sulit diakses sehingga sulit pula mensuplai bantuan khususnya sembako.

Hari ini Selasa 7 Maret 2017 pasokan sudah bisa disampaikan melalui kendaraan roda dua, bahkan BNPB mensuplai bantuan dengan Helikopter. Gubernur juga mengatakan beberapa hari yang lalu BPBD provinsi Sumbar dan 50 Kota serta TNI, POLRI bahu membahu bersama-sama mencari korban dan membersihkan longsor serta membantu mengevakuasi korban ke daerah yang lebih tinggi dan yang sakit segera diberi pertolongan ke POSKO ksehatan bahkan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Gubernur yang juga politisi PKS ini juga menjelaskan bahwa penyebab longsor dan banjir karena kondisi cuaca extrim yang sulit diprediksi kapan datangnya setiap tahun dan bahkan sampai akhir Maret tahun ini menurut BMKG cursh hujan masih tinggi di Wilayah Sumatera Barat. Juga adanya penambang liar (galian C) oleh masyarakat dan adanya waduk PLTA koto Panjang apabila curah hujan tinggi sering meluap.

Untuk mengatasi masalah ini Gubernur telah mengadakan Rakor Evaluasi Penanggulangan Longsor dan Banjir di 50 Kota dengan stake holder yaitu: Gubernur menghimbau kepada masyarakat agar segera menjauh dari sungai Mahek kalau hujan lebat turun selama tiga jam, segera memindahkan masyarakat ke tempat yang lebih tinggi dan aman, untuk jangka panjang memindahkan domisi masyarakat ke lokasi yang aman (trasmigrasi lokal) jika masyarakat berminat. Kepada masyarakat yang melakukan penambangan liar (galian C) agar memperhatikan juga masalah lingkungan. Kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan juga mengeluarkan perizinan kepada mereka sehingga mudah untuk mengawasi dan menertibkannya.

Kepada manajemen PLTA koto Panjang agar melakukan pengaturan penggunaan air yang lebih baik, seperti pengaturan buka tutup pintu air yang diaur sedemikian rupa, sehingga ada keseimbangan, dan ini memang dilema juga, kalau air besar tutup bagian utara dibuka wilayah ke Provinsi Riau akan mengalami banjir yang lebih hebat lagi.

Gubernur juga mengharapkan agar reboisasi lebih ditingkatkan lagi khususnya di sekitar daerah perbukitan dan peladang yang berpindah-pindah serta pebangan liar, Reboisasi ini akan dapat mencegah terjadinya longsor. Adanya Reboisasi fungsi hutan sebagai penyangga air akan berfungsi, udara juga jadi segar. Kepada Pemerintah Provunsi Sumatera Barat dan Kabupaten 50 Kota agar secepatnya merehabilitasi fasilitas umum dan infrastruktur, seperti ketersediaan air bersih sarana jalan, bangunan sekolah dan lain-lain, apalagi dalam waktu yang tidak lama lagi sekolah juga akan melaksanakan ujian akhir dan ujian naik kelas.

Gubernur yang juga ustad ini juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada BNPB, SAR, BPBD, TNI dan POLRI serta seluruh penggiat bencana yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Tanpa lelah dan kesungguhan serta kerja sama yang luar biasa, benca longsor dan banjir ini dapat dengan cepat teratasi.

Ucapan terima kasih juga kepada TV one yang telah bersedia mewawancarai kita dan menyiarkan secara langsung (live) diwaktu yang sangat tepat sekali sehingga seluruh warga negara dapat menyaksikan peristiwa ini.

Khusus kepada para korban bencana Gubernur berpesan agar tabah menghadapi cobaan ini, jangan larut dalam kesedihan segera bangkit dan kembali berusaha, dan pemerintah akan membantu penyediaan peralatan dan bibit pertanian serta peralatan rumah tangga untuk pemulihan perekonomian masyarakat kembali. Semoga masalah ini cepat berlalu... Amiin (by. Akral)