Inseminasi Buatan, Meningkatkan Populasi Sapi

Berita Utama Sub Bag. Sarana dan Prasarana(Sub Bag. Sarana dan Prasarana) 06 Februari 2014 00:56:55 WIB


Payakumbuh,-----Inseminasi Buatan secara komersial sudah dilakukan semenjak tahun 1975, oleh karena terjadinya produktifitas dan reproduktifitas ternak hasil Inseminasi buatan dengan sistim silang ditambah persilangan antar bangsa yang diharapkan dapat mendongkrak peningkatan mutu genetis dan produktifitas sapi lokal melalui pemulihan (grading up).

"Kebutuhan sapi pejantan di sumatera barat sangat terbatas, ini merupakan persoalan dalam upaya meningkatkan populasi bibit sapi unggul, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan daging masih belum mencukupi, kualitas dan kuantitas produk budidaya ternak sapi sangat dipengaruhi pada kualitas bibit yang di gunakan" kata Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Sekretaris daerah Ali Asmar ketika memberikan sambutan pada Apresiasi Petugas Reproduksi se Sumbar sekaligus pemakaian gedung pusat pelatihan peternakan di IB BIB Tuah Sakato Payakumbuh, Rabu (5/2).

Lebih lanjut disampaikan, kebutuhan daging terus meningkat bahkan mencapai 100 ribu/kilo bagi peternak sapi merupakan peluang dari harga yang cukup menjanjikan, sedangkan upaya pemerintah daerah bagaimana industri pembibitan bisa menyediakan pembibitan unggul dengan sistem inseminasi buatan.

Dengan inseminasi buatan ada hal yang menguntungkan diantaranya seperti, kita tidak memelihara ternak jantan, mencegah kawin sedarah, menghindari kecelakaan saat perkawinan dan menghindari ternak dari segala macam penyakit, terangya.

Ditambahkan, tentu kita harus tahu kapan sapi itu datang masa birahi kalau inseminasi tidak tepat tentu terjadi kelainan untuk itu kita perlu pelatihan-pelatihan, punya labor dan sebagainya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada 3 tahun terakir telah menyebarkan ternal sapi sebanyak 5.543 ekor, hal ini terlihat dari hasil sensus pertanian 2013 populasi ternak sapi potong sebanyak 326.674, sapi perah 671 ekor dan kerbau 86.330 ekor. Sedangkan untuk mempertahankan atau menimgkatkan jumlah populasi ternak di sumbar diharapkan peran petugas reproduksi dalam melayani masyarakat di bidang inseminasi buatan.

Di Provinsi Sumatera Barat gerakan pensejahteraan petani merupakan program pemerintah yang pada dasarnya mensejahterakan masyarakat petani sehingga bagaimana mereka keluar dari kemiskinan.

Ikut memberikan sambutan Walikota Payakumbuh Riza Fahlevi menyampaikan, Kota Payakumbuh mengupayakan bagaimana menjadi tulung pungung pasokan sapi, maupun berupa inseminasi dan semacam pelatihan yang dapat meningkatkan populasi sapi maupun unggas lainnya yang ada di kota ini.

Di akuinya sampai saat ini masalah peternakan kami belum ada apa-apanya, namun tentu  perlu perhatian semua pihak dalam rangka mendukung program ini termasuk bimbingan dan pelatihan tentang peternakan, sehingga swasembada sapi-kerbau dapat kita lakukan.

Ikut hadir mendapingi Sekda Ali Asmar, Kadinas Peternakan Provinsi Sumtera Barat dr. Erinaldi, SKPD Kota Payakumbuh yang terkait. (Humas Sumbar)