KM Sabuk Nusantara 37 Resmi Beroperasi

Berita Utama Sub Bag. Sarana dan Prasarana(Sub Bag. Sarana dan Prasarana) 21 Maret 2014 09:58:10 WIB


Padang,----Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 37 resmi beroprasi jelajahi kepulauan Mentawai. Keberadaan kapal perintis dimaksudkan menjaga nusantara dari kesatuan yang utuh dapat menjangkau daerah yang paling terpencil. Disamping itu dapat menjadi sarana perekat pulau-pulau di Nusantara ini.

Wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, ada laut, semua itu perlu jejaring yang dapat menghubungkan antar pulau, yang lebih penting lagi interaksi dimensi social dan budaya dari sabang sampai maroke, ini disampaikan Wakil Menteri Perhubungan Republik Indonesia Bambang Susantono ketika Pengoprasian Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 37 di Teluk Bayur, rabu (19/3).

Lebih lanjut di katakan, dengan di resmikan kapal perintis ini yang rutenya teluk bayur, mentawai, panasahan painan, dapat membangkitkan perekonomian baru di daerah kepulauan Mentawai. Kapal yang dapat membuat 50 ton barang, memuat 8 orang kelas 1, 16 orang kelas 2, kelas ekonomi 376 orang dengan anak buah kapal 36 orang, dengan anggaran 48,5 milyar.

Manfaat dari kapal ini, pulau pulau yang ada di Mentawai dapat di hubungi, memperlancar lalulintas laut serta meningkatkan destinasi laut di Kepulauan Mentawai. Kami juga mengajak semua pihak untuk menjaga, merawat sehingga keberadaan Kapal ini betul-betul ada manfaatnya demi kepentingan masyarakat daerah yang terisolir.ungkapnya.

Hadir pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim, Dan Lantamal II Teluk Bayur, Sekretaris Dirjen Laut, Erwin Rosmeli, Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sibaggalet, Manajer Pelindo II.

Dikatakan Muslim Kasim, kehadiran Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 37 mempunyai trayek Teluk Bayur, Panasahan Painan, Kepulauan Mentawai dapat memacu destinasi laut yang ada di Mentawai. Disamping itu, kita dapat membuka daerah yang terisolir di Mentawai dan juga dapat memperlancar lalu lintas laut, angkutan barang, penumpang sehingga lebih nyaman dalam perjalanan.

Ditambahkannya, keberadaan kapal perintis juga sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa, pulau yang terisolir dapat di lalui, hubungan laut lancar, ini merupakan realisasi pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang tujuannya dapat menjangkau daerah yang terisolir.

Dengan di bukanya trayek ini, tentu kita berharap akan terjadi perubahan, adanya lonjakan kunjungan wisata, yang kita tahu mentawai dikenal dengan wisata laut yaitu selancarnya terbaik nomor dua di dunia.

Sekretrasi Dirjen Laut, Erwin Romeli, menyampaikan KM Sabuk Nusantara 37 kita peruntukan untuk Sumatera Barat yaitu Mentawai yang membuka akses baru, yang diperuntukkan kegunaannya kepada wilayah yang belum berkembang.

Sumber dana dari DIPA tahun 2012-2013 anggaran kementerian perhubungan, galangan pembangunan oleh PT Daya Radar Utama, Jakarta. Dengan panjang keseruhan 62,80 meter dan lebar 12 meter, kecepatan 12 knots.

Hadirnya, kapal perintis KM Sabuk Nusantara 37 dapat memberi manfaat bagi masyarakat Sumatera Barat, khususnya pulau-pulau perbatasan pada sector perhubungan yang merupakan salah satu sektor pilar dalam mendukung percepatan pembangunan Indonesia. Karenanya mari kita jaga, rawat, dengan baik. Ungkapnya. (Humas Sumbar)