Kementan Musnahkan 7.400 Kg Daging Celeng Ilegal

Peternakan YUNI ERLITA, S.Pt(Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan) 20 November 2014 01:24:32 WIB


 

news

Cilegon – Kementerian Pertanian berhasil dalam menangani isu maraknya peredaran daging babi hutan atau celeng yang dioplos dengan daging sapi. Menteri Pertanian, Suswono, didampingi Kepala Badan Karantina Pertanian, Walikota Cilegon dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) memusnahkan 7,400 kg (7,4 ton) daging celeng illegal di Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Banten.

Pemusnahan dilakukan dengan cara membakar seluruh daging celeng ini merupakan hasil dari 2 kali penangkapan selama bulan Juli yaitu pada 5 Juli 2014 sebanyak 4,5 ton dan 8 Juli 2014 sebanyak 2,9 ton.

Berdasarkan data, terjadi peningkatan yang luar biasa volume dan frekuensi setiap tahunnya sejak 2012 terutama pada saat menjelang bulan puasa. Mentan menjelaskan bahwa tahun 2014 peredaran daging celeng mengalami peningkatan hampir 3 kali lipat dari tahun lalu.

“Hal ini apakah tahun lalu banyak yang lolos atau memang volumenya baru sedikit,” ujar Mentan dalam sambutannya.

Selama periode Januari-Juli 2014, Badan Karantina Pertanian telah melakukan 19 kali penggagalan upaya penyelundupan daging babi hutan di Cilegon dan Lampung. Rincian tindakan karantina dari tahun 2012 hingga 10 Juli 2014 di Cilegon adalah 25.413 kg dan di Lampung sebesar 34.105 kg.

Badan Karantina Pertanian melakukan berbagai upaya hukum terkait pemasukan daging babi hutan dan bekerja sama dengan pihak kepolisian serta masyarakat.

Pemilik maupun pihak yang membantu penyelundupan daging babi hutan dapat disangkakan Pasal 31 UU Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).

Mentan berharap kepolisian, kejaksaan serta hakim dapat menghukum seberat-beratnya para penyelundup daging babi celeng. Masyarakat pun diharapkan waspada terhadap peredaran daging celeng. Hal ini dapat dilakukan dengan mendeteksi perbedaan daging sapi asli dengan daging celeng yang beredar di pasar.