Cuaca Ekstrim di Sumbar, Akibatkan Ratusan Jiwa Masyarakat di Sejumlah Daerah Terpaksa Diungsikan

Cuaca Ekstrim di Sumbar, Akibatkan Ratusan Jiwa Masyarakat di Sejumlah Daerah Terpaksa Diungsikan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah HERA ARMAN, ST(Badan Penanggulangan Bencana Daerah) 05 Januari 2017 14:38:30 WIB


SUMBAR – Diawal tahun 2017 Sumatera Barat sudah diwarnai adanya cuaca buruk berupa hujan lebat dan terkadang disertai angin kencang yang datang secara tiba-tiba. Dalam dua hari ini sebagian wilayah bagian barat Sumatera Barat hampir tiada henti mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, sebanyak enam daerah pada pagi ini (5/1/17) melaporkan kejadian kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat.

Dari kabupaten Agam melaporkan, hujan lebat terus menerus mengakibatkan longsor pada sejumlah titik di Kecamatan Palupuh. Menurut Petugas Pusdalops BPBD Agam – Lukman Syahputra kejadian ini mulai terjadi pada malam hari (4/1) hingga pagi hari ini. Longsoran yang berlokasi di area perbukitan yang berdekatan dengan akses jalan raya mengakibatkan beberapa titik di daerah seperti jorong Sungai Baluka, jorong Bateh Rimbang, jorong pinggiran Ateh di nagari Nan Tujuah tidak bisa dilewati oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Longsoran tersebut juga hampir menimbulkan korban jiwa yang dikarenakan disaat terjadi longsoran dua kendaraan roda empat tertimpa material longsoran. Disamping itu juga terdapat 2 unit mobil sempat tertimpa pohon tumbang disaat hujan yang juga disertai angin kencang terjadi. Upayapembersihan material longsoran telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Agam dengan mendatangkan alat berat dari dinas PU. Untuk akses jalan yang dapat dilalui saat ini, BPBD Agam menyarankan jalan alternatif menuju Bukittinggi dari Lubuk Basung maupun sebaliknya, agar melewati jalan Fanta karena jika lewat dari Padang Lua akses jalan masih tertutup total karena masih adanya sekitar 5 titik longsoran yang belum dibersihkan dengan rata-rata ketinggian 1,5 dan panjang mencapai 7 meteran.

Selain longsor, banjir juga melanda di sejumlah daerah seperti Pesisir Selatan. PMI wilayah Pesisir Selatan melaporkan banjir akibat meluapnya air dari aliran sungai mengakibatkan puluhan rumah terendam dan juga menutup akses jalan utama di jalur Padang – Painan. Lokasi genangan banjir ini berada di beberapa titik pada empat kecamatan; Kecamatan IV Jurai berada di nagari Sungai Sarik Lampo, Kecamatan Batang Kapas di nagari IV Koto Hilir, Koto Nan II, Sungai Nyalo. Di Kecamatan Tarusan berada di nagari Duku serta di kecamatan bayang berada nagari Gurun Panjang, Aur Begalung.

Banjir juga terjadi di wilayah Solok karena meluapnya sungai Batang Lembang. Sejumlah daerah dan puluhan rumah tergenangi air. Dampak banjir ini 2 kecamatan yang diperkirakan cukup parah yaitu di kecamatan Kubung dan kecamatan Lubuk Sikarah. Total sebanyak 233 KK dengan 613 jiwa masyarakat diungsikan saat ini. Di nagari Selayo banjir mengakibatkan 18 KK sempat dievakuasi dan saat ini sebanyak 12 KK mengungsi. Di Kecamatan Lubuk Sikarah menurut data sementara dari tim TRC BPBD Kota Solok; di kelurahan Tanah Garam terdapat 33 KK dengan 82 jiwa mengungsi, di kelurahan Kampai Tabu Karambi (KTK) sebanyak 162 KK dengan 82 jiwa masyarakat diungsikan, di kelurahan Koto Panjang sebanyak 23 KK dengan 105 jiwa diungsikan dan di kelurahan Sinapa Piling sebanyak 3 KK dengan 12 jiwa masyarakat diungsikan sementara. TRC BPBD dan relawan gabungan dari Tagana, PMI, Global Rescue, Pramuka serta TRC BPBD Sumbar saat ini juga telah mendirikan Posko dan memberikan bantuan logistik permakanan dan sandang bagi masyarakat yang mengungsi, dan juga mereka mensiagakan personil dan peralatan serta juga akan mendata perkembangan jumlah masyarakat yang masih bertambah di pengungsian serta kemungkinan adanya kerusakan akibat banjir ini.

Mentawai juga mengalami banjir disejumlah wilayah dikarenakan cuaca buruk ini, menurut laporan Pusdalops BPBD Mentawai banjir terjadi sudah dua hari ini semenjak tanggal 4 januari 2017. “Puluhan rumah masyarakat hingga saat ini masih tergenangi banjir di wilayah Kecamatan Siberut Utara. Banjir ini terjadi di desa Malancan dusun Sirilanggai, dusun Sibeu Otcun, dusun Ukra. Untuk korban jiwa dan kerusakan tidak ada,” ujar Dodi Syahputra petugas Pusdalops BPBD Mentawai.

Selain banjir dan longsor, terpaan angin kencang juga mengakibatkan sejumlah rumah dan fasilitas umum mengalami rusak. Seperti terjadi di daerah Padang Panjang. Toni - TRC BPBD Kota Padang Panjang melaporkan, terpaan angin kencang pada pagi hari ini menumbangkan sejumlah pohon di kelurahan Tanah Hitam, 1 unit rumah alami rusak ringan dan di kelurahan Silaiang Bawah pohon tumbang juga mengakibatkan akses jalan sempat terputus dan kabel listrik tertimpa pohon yang tumbang. Jalanan saat ini sudah dibersihkan oleh petugas.

Menurut analisa BMKG terkait cuaca ekstrim ini; hujan lebat masih berpotensi terjadi di Sumatera Barat karena adanya tekanan rendah di utara Aceh dan baratdaya Lampung . hal ini mengakibatkan terbentuknya belokan massa udara di wilayah Mentawai. Kondisi suhu muka laut sangat mendukung penambahan uap air di wilayah perairan Sumatera Barat hingga sangat mendukung pertumbuhan awan-awan hujan. Hujan-hujan sedang hingga lebat bisa disertai angin dapat terjadi di pesisir pantai Sumatera Barat. Awan-awan hujan ini meluas ke wilayah Sumatera Barat bagian tengah seperti Agam, Bukittinggi, Padang Panjuang, Solok, Pasaman Timur dan sekitarnya.

(gst)